Petisi itu menyebutkan, sangat memahami bahwa Spriestersbach gelisah karena ia dipenjara akibat dikira Castleberry.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Malaysia Sediakan Bilik Khusus untuk Tunawisma
“Tapi tidak ada yang memercayainya atau mengambil langkah untuk memverifikasi identitasnya dan menyatakan bahwa apa yang dikatakan Spriestersbach adalah benar, dia bukan Castleberry, meski ia terus menerus menyangkal sebagai Castleberry dan memberikan alibi selama Castleberry diadili, tidak ada,” sebut petisi itu.
Dokumen pengadilan menyebutkan, hanya diperlukan pencarian di Google dan melakukan beberapa panggilan telepon untuk memverifikasi bahwa Spriestersbach berada di pulau lain ketika Castleberry awalnya ditangkap.
Tidak ada yang percaya padanya, termasuk kuasa hukumnya.
Nasib Spriestersbach berubah saat seorang psikiater rumah sakit akhirnya mendengarkannya.
Petisi itu menyebutkan, psikiater memanggil seorang detektif polisi ke rumah sakit.
Baca juga: 15 Tahun Pria Tunawisma Hidup di Liang Kubur, Harus Merangkak dan Waspada Saat Keluar dari Lubang
Sidik jari dan fotonya diverifikasi untuk menentukan apakah Spriestersbach korban salah tangkap dan ditahan dua tahun delapan bulan.
Sebenarnya tidaklah sulit untuk mencari informasi, kata petisi itu, karena Castleberry yang asli telah ditahan di penjara Alaska sejak 2016.
Sejumlah catatan menyebutkan bahwa seorang pria berusia 49 tahun dan bernama Thomas R Castleberry berada di Lembaga Pemasyarakatan Spring Creek di Seward, Alaska.
Kerabat Castleberry tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar. Sementara pembela publik Alaska yang disediakan untuknya menolak berkomentar.
Hawaii Innocence Project juga menyebut bahwa Spriestersbach mendapat pembela umum yang tidak efektif saat ia diadili dulu.
Baca juga: Wanita Tunawisma Melahirkan Seorang Diri di Gubuk Kayu, Sang Bayi Akhirnya Meninggal
“Polisi, kantor pembela umum negara bagian, jaksa agung negara bagian, dan rumah sakit melakukan kesalahan yang sama atas kegagalan peradilan ini,” sebut petisi itu.
Pembela Umum Hawaii James Tabe, Gary Yamashiroya, asisten khusus jaksa agung dan Matt Dvonch, juru bicara kantor jaksa penuntut Honolulu, menolak berkomentar.
9News melaporkan bahwa setelah sidik jari dan foto diverifikasi, para pejabat bergerak cepat.