Sementara itu, Israel telah memberikan lebih dari 11 juta dosis vaksin.
Lebih dari 60% dari 9 juta penduduknya telah divaksinasi, menurut Our World in Data.
Israel mulai meluncurkan program vaksin booster bulan Agustus untuk orang tua, dengan berpegang pada data bahwa kemanjuran vaksin mungkin turun dari waktu ke waktu.
Berbicara setelah pengarahan WHO, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan dalam acara Facebook Live bahwa Israel memiliki populasi kecil yang tidak secara signifikan mempengaruhi surplus global.
Ia menambahkan bahwa apa yang dilakukan negara itu secara dramatis berkontribusi pada pengetahuan global, lapor AFP.
Bennett juga meminta orang tua untuk menerima "hadiah besar" berupa suntikan booster, sambil mendorong orang muda untuk divaksinasi.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil dan Menyusui, Ini Hal-hal yang Perlu Diketahui
Baca juga: Vaksin Ibu Hamil, Ini Syarat dan 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Digunakan
Amerika Serikat, yang belum mengumumkan rencana untuk suntikan booster, juga mengabaikan permohonan WHO tersebut.
Pada konferensi pers, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki menyebut WHO melakukan "pilihan yang salah."
Psaki mengatakan, AS dapat menyumbangkan lebih banyak vaksin sambil juga memberikan suntikan booster untuk warganya.
AS telah menyumbangkan lebih dari 110 juta vaksin ke dunia, lebih dari negara mana pun.
AS juga bermaksud untuk menyumbangkan lebih banyak, ujar Psaki, menyerukan anggota G7 lainnya dan komunitas global untuk meningkatkan vaksinasi.
"Jika FDA memutuskan bahwa booster direkomendasikan untuk sebagian populasi, AS akan melakukannya."
"Kami yakin kami dapat melakukan keduanya, dan kami tidak perlu memilih salah satu," kata Psaki.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar vaksinasi Covid-19