News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tingkat Vaksinasi Mendekati 70%, Singapura akan Longgarkan Pembatasan Covid-19

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto ini diambil pada 23 Juni 2021 menunjukkan orang-orang berjalan di sekitar pusaran hujan di Jewel Changi Airport di Singapura. Singapura akan mencabut beberapa pembatasan Covid-19 dan melonggarkan pembatasan masuk bagi pekerja asing mulai minggu depan

Menteri Senior untuk Kesehatan Negara Singapura Dr Janil Puthucheary mengatakan pada hari Senin (2/8/2021) bahwa warga yang mengalami reaksi alergi setelah menerima dosis pertama vaksin virus corona atau Covid-19 yang menggunakan platform messenger RNA (mRNA), diizinkan untuk memakai Sinovac untuk dosis selanjutnya.

Ia menegaskan orang yang menerima vaksin melalui cara seperti itu akan dianggap telah divaksinasi secara lengkap.

"Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura telah menetapkan program kesehatan masyarakat bagi orang-orang ini untuk divaksinasi di klinik rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat, melihat adanya reaksi alergi yang mereka derita sebelumnya," kata Dr Puthucheary.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (2/8/2021), vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna yang disetujui untuk digunakan dalam program nasional negara itu merupakan merek vaksin asal Amerika Serikat (AS) yang menggunakan teknologi mRNA.

Platform ini mengajarkan sel untuk membuat protein yang memicu respons imun di dalam tubuh kita.

Pfizer dan Moderna tentu saja berbeda dengan vaksin Sinovac, yang dikenal sebagai CoronaVac.

Karena Sinovac menggunakan partikel virus corona yang tidak reaktif dan telah dimatikan untuk merangsang perlindungan antibodi tubuh.

Vaksin Sinovac saat ini diizinkan untuk diberikan di Singapura di bawah rute akses khusus, setelah disetujui penggunaan daruratnya oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lalu bagaimana jika ada orang yang mengalami reaksi alergi terhadap dosis pertama vaksin mereka?

Dr Puthucheary mengatakan pada Senin malam bahwa mereka yang telah menerima satu dosis vaksin mRNA, namun secara medis tidak dapat menerima vaksin yang sama pada dosis kedua karena reaksi alergi, dapat memilih untuk menunggu vaksin non-mRNA.

Jika mereka yang mengalami alergi ini mau menerima vaksin Sinovac di bawah rute akses khusus, mereka dapat melakukannya melalui program khusus.

Program ini diinisiasi pada awal Juli lalu yang difokuskan pada mereka yang mengalami alergi pada dosis pertama, agar bisa divaksinasi di rumah sakit umum untuk pemantauan lebih dekat dari setiap efek samping yang dialaminya.

Hal ini sesuai pertimbangan terkait reaksi alergi yang terjadi sebelumnya dan kurangnya data tentang profil keamanan bagi mereka yang menerima vaksin Sinovac setelah satu dosis vaksin mRNA.

"Orang-orang ini akan menerima dua dosis vaksin Sinovac, jadi total tiga dosis," kata Depkes Singapura.

Perlu diketahui, pada 28 Juli lalu, lembaga ini telah menghubungi sekitar 5.000 orang yang mengalami reaksi alergi itu.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 2.000 diantaranya telah menunjukkan minat mereka terkait program ini.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Fitri Wulandari)

Berita lainnya dari Singapura

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini