Mereka sempat menggugat pemerintah Arab Saudi, namun telah dibantah.
"Sejak kesimpulan Komisi 9/11 pada tahun 2004, banyak bukti investigasi telah terungkap yang melibatkan pejabat pemerintah Saudi dalam mendukung serangan itu," bunyi surat itu.
"Melalui beberapa pemerintahan, Departemen Kehakiman dan FBI telah secara aktif berusaha untuk menjaga kerahasiaan informasi ini dan mencegah rakyat Amerika mengetahui kebenaran penuh tentang serangan 9/11," tambahnya.
Pemerintahan George W Bush, Barack Obama, dan Donald Trump juga menolak untuk membuka dokumen tersebut.
Mereka beralasan yang sama, yakni demi menjaga keamanan nasional.
"Jika Presiden Biden mengingkari komitmennya dan berpihak pada pemerintah Saudi, kami terpaksa untuk secara terbuka menentang partisipasi apa pun oleh pemerintahannya dalam upacara peringatan 9/11."
Sebanyak 19 orang dari kelompok Al Qaeda membajak empat pesawat penumpang.
Dua diantaranya diarahkan ke Menara Kembar WTC di New York City.
Baca juga: Ledakan Dahsyat Diikuti Tembakan Sporandis Guncang Ibu Kota Afghanistan Dekat Zona Hijau
Sementara itu pesawat ketiga digunakan untuk menyerang Pentagon di Arlington, Virginia.
Sedangkan pesawat keempat gagal mencapai targetnya menuju Washington DC dan jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania.
AS saat itu langsung menuduh kelompok Al Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden, yang meski sempat menyangkal, kemudian mengklaim serangan ini.
Amerika Serikat mengirim pasukannya untuk melakukan invasi di Afghanistan untuk menggulingkan Taliban yang diduga melindungi anggota Al Qaeda.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)