News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Afghanistan Memanas

Afghanistan Jatuh ke Taliban dengan Cepat, Ini “Kesalahan” Pentagon yang Diduga Menyebabkannya

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inspektur Jenderal Khusus AS bagi Pembangunan Kembali Afghanistan (SIGAR), John Sopko

Selama kunjungan terakhirnya ke Kabul, pada bulan Mei, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengemukakan kemungkinan membantu Afghanistan mempertahankan angkatan udara mereka - dari jauh - melalui pendekatan yang dia sebut logistik "di atas cakrawala".

Konsep yang tidak jelas itu menyiratkan penggunaan sesi pelatihan virtual dengan konferensi video pada platform Zoom.

Konsep ini dianggap sebagai ilusi mengingat warga Afghanistan justru membutuhkan komputer atau ponsel cerdas dengan koneksi wi-fi yang berfungsi dengan baik.

Mantan Duta Besar AS untuk Afghanistan, Ronald Neumann, percaya seharusnya militer Amerika bisa membutuhkan lebih banyak waktu untuk mundur.

Sebelumnya, kesepakatan dicapai oleh pemerintahan Trump dengan Taliban menarik  penuh pasukan asing pada 1 Mei.

Baca juga: Taliban Rebut Kota Kandahar, Pejabat Melarikan Diri ke Bandara

Baca juga: AS Minta Taliban Tidak Serang Kedubesnya di Afghanistan, Kirim 3.000 Tentara untuk Evakuasi

Presiden AS Joe Biden kemudian memundurkan batas waktu menjadi 11 September, namun akhirnya mengubahnya menjadi 31 Agustus.

Namun Biden juga menarik semua warga negara Amerika dari negara itu, termasuk para kontraktor yang memainkan peran kunci dalam mendukung logistik AS di sana.

"Kita membangun angkatan udara yang bergantung pada kontraktor untuk pemeliharaan dan kemudian menarik para kontraktor," kata Neumann, Dubes di bawah Presiden George W Bush, kepada radio publik NPR.

Tidak Dibayar

Lebih buruk lagi, gaji tentara Afghanistan dibayar Pentagon selama bertahun-tahun.

Namun sejak tentara Amerika mengumumkan penarikan yang direncanakan pada bulan April, tanggung jawab atas pembayaran tersebut jatuh pada pemerintah Kabul.

Baca juga: Taliban Semakin Berkuasa, Presiden AS Joe Biden Minta Afganistan Berjuang untuk Diri Sendiri

Banyak tentara Afghanistan mengeluh di media sosial bahwa mereka tidak hanya tidak dibayar selama berbulan-bulan, dalam banyak kasus unit mereka tidak lagi menerima makanan atau pasokan, bahkan amunisi.

Penarikan pasukan AS yang cepat memberikan pukulan terakhir.

"Kita sangat mengejutkan tentara dan moral Afghanistan dengan menarik keluar dan menarik perlindungan udara kita," kata Neumann. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini