TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah negara mengeluarkan reaksi beragam terhadap Afghanistan yang kembali jatuh di bawah kepemimpinan Taliban.
Sejak Taliban menduduki ibu kota Kabul pada Minggu (15/8/2021), sejumlah besar warga berbondong-bondong keluar dari negara.
Foto dan video yang menunjukkan warga Afghanistan menuju bandara dan berlarian di antara pesawat viral di media sosial.
Sejumlah negara berusaha mengevakuasi warga Afghanistan yang bekerja untuk tentara atau institusi mereka.
Namun ada juga yang menolak menerima para pengungsi ini.
Baca juga: Setelah Diduga Kabur dari Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Ingin Kembali ke Negaranya
Baca juga: SOSOK Mullah Abdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban yang Pulang Kampung setelah 20 Tahun Pengasingan
Berikut reaksi beberapa negara terhadap konflik di Afghanistan menurut laporan Al Jazeera:
1. Iran Dirikan Tenda Darurat
Iran selama ini berbagi perbatasan dengan Afghanistan dan telah menampung sekitar 3,5 juta warga negara Asia Tengah ini, menurut badan pengungsi PBB.
Terkait konflik yang baru terjadi, Iran mendirikan tenda darurat di tiga provinsi yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Namun setiap warga Afghanistan yang sudah memasuki Iran dan kondisinya baik, akan kembali dipulangkan, kata pejabat Kemenlu Iran Hossein Ghassemi.
2. Pakistan Ingin Pengungsi Tetap di Perbatasan
PM Pakistan, Imran Khan pada Juni lalu mengatakan akan menutup perbatasan dengan Afghanistan jika Taliban berkuasa lagi.
Ini karena Pakistan sendiri telah menampung 3 juta migran dari negara tetangganya ini.
Menteri Penerangan Fawad Chaudhry mengatakan, pemerintah Pakistan mempersiapkan strategi untuk mengisolasi pengungsi di kamp-kamp sementara di dekat perbatasan untuk mencegah mereka masuk ke Pakistan.