7. Swiss Menolak Pengungsi
Swiss mengatakan pada Rabu tidak menerima pengungsi Afghanistan dalam jumlah besar.
Namun akan meninjau permohonan suaka berdasarkan kasus per-kasus.
Visa kemanusiaan akan dipertimbangkan untuk orang-orang yang menghadapi "ancaman langsung, nyata, serius dan mengancam jiwa", kata pemerintah.
Pelamar juga harus memiliki koneksi dekat dan terkini ke Swiss.
8. Austria
Menurut laporan Reuters pada 16 Agustus 2021, Austria menyarankan untuk mendirikan "pusat deportasi" di negara-negara terdekat Afghanistan sebagai alternatif pengungsi.
Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer pada Rabu mengatakan, Austria menjadi rumah bagi komunitas Afghanistan terbesar kedua di Uni Eropa dengan 44.000 warga Afghanistan.
9. Amerika Meminta Sejumlah Negara Menampung
Selama 20 tahun, Amerika Serikat terus menerima pengungsi Afghanistan meskipun jumlahnya menurun beberapa tahun terakhir ini.
Sebelum Taliban berkuasa lagi, pejabat AS mengatakan 15.000 warga Afghanistan telah dipindahkan melalui program Visa Imigran Khusus dan ada 18.000 lainnya yang prosesnya masih tertunda.
AS mengatakan evakuasi akan berlanjut dan tiga pangkalan militer siap menampung hingga 22.000 pengungsi.
Selain itu, AS juga mengalihkan pengungsi Afghanistan ke beberapa negara lain.
Baca juga: Taliban Tebar Ancaman kepada Wanita Afghanistan, Aktivis : Saya Menangis dan Takut
Baca juga: Taliban Dapat Keuntungan dari Dana 83 Miliar Dolar yang Dikucurkan AS untuk Afghanistan
Diantaranya yaitu Uganda, Makedonia Utara, Albania, dan Kosovo.
Pada Senin lalu, Uganda menyatakan setuju untuk menerima 2.000 pengungsi Afghanistan dalam jangka waktu tiga bulan, setelah itu mereka akan dimukimkan kembali di tempat lain.
Makedonia Utara akan menerima 450 warga Afghanistan untuk sementara ini.
Sementara itu Albania, menurut laporan The Associated Press, akan menerima sekitar 300 warga Afghanistan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)