TRIBUNNEWS.COM, KABUL- Taliban menyampaikan pesan melalui sebuah foto. Cara berkomunikasi berkelas terlihat dari salah satu foto propaganda mereka.
Mereka menyampaikan propaganda kepada masyarakat dunia dengan menggunakan cara-cara yang pernah dilakukan Amerika.
Sebuah foto propaganda yang dirilis oleh Taliban menunjukkan anggota unit komando elite, Badri 313.
Mereka 'merekonstruski' foto ikonik Perang Dunia Kedua dari Marinir AS yang sedang bersama-sama menancapkan tiang dengan bendera Amerika di Iwo Jima.
Foto itu mereka rekonstruksi ulang. Tidak memakai bendera Amerika Serikat tapi mereka menggantinya dengan bendera Taliban.
Batalyon Badri 313 mengibarkan bendera Taliban sambil mengenakan perlengkapan pasukan tempur layaknya tentara AS dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Itu adalah bagian dari koleksi foto promosi dan rekaman militan yang dirilis baru-baru ini.
Badri 313 merupakan pasukan Taliban yang namanya diambil dari peristiwa Perang Badar 624 M, yang dijelaskan bahwa umat Islam dengan pasukan hanya 313 orang mengalahkan lawan yang berkekuatan 1000 pasukan.
Dianggap sebagai unit tempur utama Taliban, kelompok itu dilaporkan sangat terlatih dan sekarang dilengkapi dengan peralatan militer canggih.
Para pejabat AS memperkirakan bahwa persenjataan senilai 28 miliar dolar AS (Rp 403 triliun) yang diberikan Amerika kepada pasukan Afghanistan antara tahun 2002 dan 2017 sekarang telah berada di tangan Taliban.
Perebutan peralatan tempur itu diperkirakan mencakup tujuh helikopter baru yang dikirim ke Kabul bulan lalu, 600.000 senapan serbu, 2.000 kendaraan lapis baja, dan 40 pesawat, termasuk Black Hawks, seperti dilaporkan New York Post.
Sebuah foto pejuang Taliban di jalan-jalan Afghanistan mengenakan perlengkapan tempur AS, dan membawa senjata AS telah dibagikan secara luas di media sosial minggu ini.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, "Kami tidak memiliki gambaran lengkap, jelas, di mana setiap artikel bahan pertahanan telah hilang, tetapi tentu saja cukup banyak dari itu telah jatuh ke tangan Taliban," katanya dikutip dari Independent.
"Dan jelas, kami tidak memiliki perasaan bahwa mereka akan dengan mudah menyerahkannya kepada kami di bandara," tambahnya.
Mengutip sebuah artikel dari Intisari, Taliban mengolok-olok salah satu foto paling ikonik dari Perang Dunia 2 ketika pasukan AS mengibarkan bendera AS di Iwo Jiwa, Jepang.
Foto asli itu diambil tahun 23 Februari 1945.
Pada saat itu, enam Marinir AS menancapkan bendera Amerika di atas bukit yang dilanda pertempuran di Iwo Jima.
Gunung Suribachi adalah puncak tertinggi pulau Iwo Jima dan bisa dibilang posisi paling strategis bagi pasukan.
Militer AS berusaha menguasai pulau Jepang, termasuk lereng Suribachi, lapor History Channel.
Fotografer Associated Press Joe Rosenthal pun menangkap foto ikonik itu saat pasukan Amerika berjuang untuk menguasai Suribachi.
Para prajurit dilaporkan bersorak untuk pengibaran bendera.
Rosenthal mengambil total tiga foto di atas Suribachi: foto pengibaran bendera, foto kedua sangat mirip dengan pengibaran dan foto 18 Marinir tersenyum dan melambai ke kamera.
Foto kedua dan ketiga tidak terlalu mempengaruhi atau terkenal.
Akan tetapi foto pertama yang memperlihatkan enam tentara yang mengibarkan bendera Amerika menjadi foto yang paling banyak direproduksi dalam sejarah.
Karenanya, Rosenthal memenangkan Hadiah Pulitzer untuk foto tersebut.
Nah, kini sekelompok pejuang Taliban merilis koleksi foto propaganda.
Di mana Batalyon Badri 313 Taliban, unit pasukan khusus Taliban, membuat reka ulang foto itu pada minggu ini.
Dalam versi mereka, sekelompok tentara terlihat mengibarkan bendera Taliban dengan cara yang sama.
Uniknya pejuang Taliban itu memakai senjata dan perlengkapan AS yang kemungkinan dicuri dari militer sekutu setelah Kabul dikuasai.
Badri 313 sendiri adalah unit khusus pejuang Taliban yang berpakaian seperti tentara AS dengan mengenakan kamuflase, sepatu bot tempur, dan pelindung tubuh.
Para prajurit itu bajkan mengendarai Humvee lapis baja dan membawa karabin M4.
Hingga kini dari mana pasukan itu memperoleh peralatan AS tidak diketahui.
Akan tetapi itu tampaknya merupakan kombinasi dari perangkat keras militer AS dan yang digunakan oleh pasukan Afghanistan.
Para pejabat AS mengatakan kelompok militan telah menyita sisa-sisa persenjataan senilai sekitar 28 miliar Dollar AS yang diberikan Amerika kepada pasukan Afghanistan antara tahun 2002 dan 2017.
"Segala sesuatu yang belum dihancurkan adalah milik Taliban sekarang," kata seorang pejabat kepada Reuters tanpa menyebut nama.
Analis memperkirakan Badri 313 akan terus tumbuh dalam beberapa bulan ke depan.
Menurut sebuah laporan dari India Today, Badri 313 bersiap seperti unit komando pasukan khusus lainnya.
Mereka juga menggunakan pelatihan taktis dan serangan di lokasi yang dirahasiakan yang dijalankan oleh Taliban.
Ketika Taliban pertama kali merilis gambar Badri 313, para ahli percaya bahwa mereka mengirim sinyal bahwa kelompok itu sekarang memiliki kemampuan militer modern.
Sebagian artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul Benci Setengah Mati dengan Amerika, Tentara Taliban Olok-olok Foto Ikonik Perang Dunia 2, Kibarkan Bendera Taliban Tapi Pakai Perlengkapan Militer Layaknya Tentara Amerika