AS-China Mendingin, Singapura Netral
Singapura adalah jangkar bagi angkatan laut AS di Asia Tenggara dan memiliki kemitraan perdagangan yang mendalam dengan AS.
Tetapi Singapura juga berusaha untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan China dan posisi netral di tengah hubungan AS-China yang semakin dingin.
Hubungan antara AS dan China memburuk tajam di bawah pendahulu Biden, Donald Trump, di mana kedua belah pihak terus berselisih mengenai sejumlah masalah termasuk teknologi, keamanan siber, dan hak asasi manusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melakukan perjalanan luar negeri pertama mereka ke Jepang dan Korea Selatan.
Austin melakukan perjalanan ke Singapura, Vietnam, dan Filipina bulan lalu dan dia berjanji akan mendukung AS melawan intrusi Beijing di Laut China Selatan.
Harris diperkirakan akan menekankan perlunya kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka dalam percakapannya dengan para pemimpin Singapura dan Vietnam.
Harris Harus Berhati-hati
Alexander Feldman, presiden dan CEO Dewan Bisnis AS-ASEAN, mengatakan Harris harus berhati-hati dalam percakapannya dengan para pemimpin Singapura agar tidak terlalu fokus pada China.
Namun ia harus menekankan hubungan AS yang positif dan produktif dengan Singapura dan Vietnam.
"Dia bisa jatuh ke dalam jebakan yang terlihat seperti perjalanan itu adalah AS versus China. Ini harus menjadi perjalanan AS ke teman dan mitra kami di Asia Tenggara," kata Feldman.
"Jika China menjadi titik fokus utama, itu akan mempersulit teman-teman kita untuk bergerak maju melintasi kawasan, tidak hanya di Singapura dan Vietnam tetapi lebih dari itu."
Memang, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa Singapura akan "berguna tetapi kami tidak akan dimanfaatkan" dalam hubungannya dengan kedua negara.
Perdana menteri negara itu sebelumnya memperingatkan AS agar tidak melakukan pendekatan agresif ke China.