Adityanath mengatakan, kesadaran masyarakat di tingkat local sangat kurang sehingga pasien dibawa ke rumah sakit dan klinik swasta.
Baca juga: Kabar Corona Dunia: Indonesia Pecah Rekor Kematian, Inggris Siap Pesta, India Khawatir Gelombang 3
Baca juga: Korban Banjir dan Longsor di India Melonjak Jadi 125 Orang, Lebih 40 Masih Tertimbun Lumpur
“Setelah mengetahui tentang demam, pihak berwenang kesehatan meninjau situasi di tingkat negara bagian,” katanya.
Adityanath mengunjungi anak-anak yang sakit di rumah sakit distrik dan meninjau pengaturan perawatan yang mumpuni.
Ia mengatakan bahwa kasus pertama terdeteksi pada 18 Agustus dan anggota keluarga pasien memulai perawatan mereka di rumah sakit dan klinik swasta.
“Ketika pemerintah distrik mengetahui tentang demam, bangsal isolasi anak didirikan ... di mana kematian tiga anak dilaporkan dalam dua hari terakhir. Dua dari tiga anak yang masuk rumah sakit itu telah meninggal,” katanya.
Adityanath mengatakan sampel beberapa pasien harus dikirim ke Universitas Kedokteran King George di Lucknow dan Institut Nasional Virologi di Pune. Dia juga mengunjungi Sudama Nagar, lokasi yang dilaporkan banyak kasusnya.
Baca juga: Studi Terbaru: Jumlah Kematian di India selama Pandemi Covid-19 Bisa Lebih dari 4 Juta
Baca juga: India Gantian Kirim Bantuan Oksigen, Airlangga: Hadapi Pandemi Kita Harus Bergandengan Tangan
Penduduk setempat menuduh departemen kesehatan dan balai kota mengabaikan masalah yang berkaitan dengan sanitasi. Mereka menyebutkan baha sejumlah saluran air meluap di distrik tersebut.
Pada hari Minggu, Firozabad MLA Manish Asija dari BJP telah mengklaim bahwa lebih dari 40 anak meninggal karena demam berdarah di distrik tersebut selama seminggu terakhir.
Mereka menyalahkan departemen kesehatan negara bagian dan badan sipil setempat atas tragedi tersebut.
“Lebih dari 40 anak meninggal di Firozabad karena demam berdarah sejak 22-23 Agustus. Pagi ini, saya menerima kabar duka (kematian) enam anak,” cuit Asija.
Ia menambahkan, “Sebagian besar dari anak-anak ini berada dalam kelompok usia 4-15 tahun.”
Baca juga: Pemerintah Berburu Obat Penanganan Covid-19 ke India, China maupun Swiss
Menteri Kesehatan Jai Pratap Singh menyangkal fenomena ini.
“Berita itu salah. Tidak ada laporan seperti itu (tentang kematian akibat demam berdarah),” ujarnya kepada kantor berita India, PTI.
Kongres menyatakan keprihatinan atas kematian tersebut.
“Pemerintah negara bagian harus segera mengambil tindakan untuk meningkatkan layanan kesehatan sehingga penyakit seperti itu dapat diperiksa,” ujar Sekjen Partai Priyanka Gandhi Vadra dalam twitnya. (Tribunnews.com/HindustanTimes/Sputniknews/Hasanah Samhudi)