TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Taliban dibuat marah dan merasa dikhianati setelah mengetahui AS telah melumpuhkan helikopter dan pesawat militer sebelum keberangkatan mereka dari Kabul.
Dikutip Daily Mail, pasukan AS men-demilitarisasikan 73 pesawat sebelum keberangkatan mereka minggu ini menurut komandan misi evakuasi AS, Jenderal Frank McKenzie.
AS meninggalkan hingga 48 pesawat di tangan kelompok teror, meskipun tidak diketahui berapa banyak yang dapat dioperasikan.
Baling-baling dan meriam dikeluarkan dari pesawat dan helikopter.
Sementara pesawat lain tergeletak dengan badan pesawat langsung di landasan, setelah rodanya dilepas sehingga tidak bisa dioperasikan lagi.
Baca juga: Taliban Tunjuk Sejumlah Pejabat Sementara karena Kebutuhan Mendesak di Afghanistan
Baca juga: Dari 700 Jurnalis Wanita, Tak Lebih dari 100 yang Masih Bekerja saat Taliban Ambil Alih Afghanistan
Banyak pesawat yang dibuat pada 1980-an dan akan membutuhkan servis dan suku cadang yang konstan untuk memastikan pesawat itu layak terbang, apalagi untuk bertempur.
Namun, Taliban rupanya mengharapkan Amerika untuk meninggalkan helikopter dan pesawat itu dalam keadaan utuh dan bisa digunakan, menurut seorang reporter Al Jazeera yang mengunjungi bandara setelah penarikan.
Reporter itu berkata, "Ketika saya bertanya kepada mereka, 'mengapa Anda berpikir bahwa Amerika akan meninggalkan semuanya utuh untuk Anda?'."
"Mereka menjawab, 'karena kami percaya itu adalah aset nasional dan kami adalah pemerintah sekarang dan ini bisa sangat berguna bagi kami'."
Dia menambahkan: "Mereka kecewa, mereka marah, mereka merasa dikhianati karena semua peralatan ini rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi."
Taliban berharap bisa memiliki sisi komersial dari operasional bandara dalam beberapa hari yang dapat memungkinkan warga Afghanistan untuk terbang ke luar negeri dengan Visa.
Bersamaan dengan pesawat, AS meninggalkan hingga 200 warga sipil, 70 kendaraan yang dilindungi Ambush Tahan Ranjau dan 27 Humvee di Afghanistan.
Angkatan Udara Afghanistan mengoperasikan 167 aircraft, termasuk 108 helikopter dan 59 pesawat, menurut inspeksi resmi pemerintah AS pada 30 Juni.
Sebelum Kabul jatuh, Uzbekistan mengonfirmasi bahwa 46 pesawat Afghanistan, termasuk 24 helikopter, telah tiba di negara mereka untuk mencegah pesawat-pesawat itu jatuh ke tangan Taliban.