News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Sebut Masker Bisa Memicu Keracunan Karbon Monoksida, Dokter di Oregon Kehilangan Lisensinya

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi masker. Dokter asal Oregon, AS kehilangan lisensinya setelah menolak memakai masker dan bahkan menyebut masker dapat memicu keracunan karbon monoksida

Baik LaTulippe maupun istrinya, yang menjalankan klinik bersamanya, tidak mengenakan masker antara Maret 2020 dan Desember 2020 saat merawat pasien, kata penyelidikan tersebut.

LaTulippe juga memberi tahu pasien bahwa mereka tidak perlu memakai masker di klinik kecuali mereka "sakit aktif, batuk, atau sesak," kata penyelidikan itu.

Padahal, masker telah terbukti dapat mengurangi penyebaran virus corona.

Selain itu, LaTulippe memberi tahu pasien lansia dan anak-anak bahwa mengenakan masker "sangat berbahaya" bagi mereka karena dapat memperburuk asma atau menyebabkan berbagai kondisi kesehatan serius seperti stroke, paru-paru kolaps, dan pneumonia.

Ia juga mengklaim bahwa memakai masker akan menyebabkan keracunan karbon monoksida.

LaTulippe percaya dia telah menjadi "aset yang kuat bagi publik dalam mendidik mereka tentang fakta sebenarnya tentang pandemi ini," menurut penyelidikan.

Baca juga: Masker Skrineer Premium KN95, Masker 5 Lapis Berkualitas yang Kantongi Sertifikasi ISO 9001

Baca juga: Masker Bekas Pasien Covid-19 Direbus Sebelum Dibuang, Amankah? Begini Penjelasan Dokter

Pada awalnya dewan hanya menangguhkan lisensinya pada Desember 2020.

Ketika penyelidik bertanya apakah dia berencana untuk mengikuti protokol COVID-19 seperti mengenakan masker, LaTulippe menolak.

"Dalam pilihan antara kehilangan lisensi medisnya atau mengenakan masker di kliniknya dan mengharuskan pasien dan stafnya untuk memakai masker di kliniknya, dia lebih memilih untuk mengorbankan lisensi medisnya tanpa ragu-ragu," bunyi laporan investigasi itu.

"Keputusannya untuk melanggar pedoman COVID-19 seperti tidak mengenakan masker dianggap tidak bertanggung jawab dan 'secara aktif mempromosikan penularan virus COVID-19 dalam komunitas luas'," tulis para penyelidik.

(Tribunews.com, Tiara Shelavie)

Berita seputar virus corona lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini