Departemen Luar Negeri AS mengatakan tindakan seperti itu merupakan pelanggaran berat hak asasi manusia.
Para pemimpin kelompok Taliban tetap sepakat dalam aturan yang sangat konservatif, bahkan jika mereka menerima perubahan teknologi seperti ponsel dan video.
“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, padahal kami tidak pernah berbicara apapun tentang hukuman yang mereka buat,” kata Mullah Nooruddin Turabi, salah satu pendukung Taliban.
“Tidak ada yang bisa mengatur hukuman yang kami buat. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Quran,” tambahnya.
(Tribunnews.com/Yurika)