Kim Song menambahkan Amerika Serikat memiliki hampir 30.000 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan dan tidak ada perjanjian formal untuk mengakhiri Perang Korea.
Baca juga: Uji Coba Rudal Hipersonik Amerika Sukses, Mampu Melesat 6.200 Kilometer per Jam
"Jika AS melepaskan permusuhannya, Korea Utara akan menanggapi dengan sukarela kapan saja," kata Kim Song kepada delegasi PBB dalam pidatonya.
"Tetapi penilaian kami bahwa tidak ada prospek pada tahap itu saat ini bagi AS untuk benar-benar menarik kebijakan permusuhannya," sambungnya.
Menguji Hubungan
Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan peninjauan kebijakan terkait Korea Utara setalah resmi menjabat pada Januari lalu.
Washington telah mengatakan meskipun pihaknya siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Pyongyang di mana saja dan kapan saja, tidak akan ada tawar-menawar besar.
Dalam beberapa hari terakhir, Pyongyang telah memberi kesan bahwa mereka mungkin siap untuk melanjutkan hubungan dengan Seoul.
Hal itu terlihat setelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menggunakan pidatonya di PBB pada pekan lalu untuk mengulangi seruannya.
Korea Selatan menyerukan sebuah deklarasi resmi untuk mengakhiri Perang Korea.
Pada hari Sabtu, Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan seorang penasihat kunci, mengatakan Pyongyang bersedia mempertimbangkan pertemuan puncak antar-Korea atas dasar saling menghormati dan tidak memihak.
Sehari sebelumnya dia mengatakan Korea Utara terbuka untuk melanjutkan pembicaraan dengan Korea Selatan jika negara itu membatalkan sikap "bermusuhan".
Baca juga: Korea Utara Diduga Luncurkan Rudal Balistik, PM Jepang Tingkatkan Kewaspadaan
Peluncuran Rudal
Korea Utara telah tiga kali meluncurkan rudal pada bulan ini.
Sebelumnya Korea Utara menguji rudal jelajah "strategis" dan dua rudal balistik yang dibawa kereta api.