TRIBUNNEWS.COM - Taliban mengklaim telah membunuh mantan pemimpin ISIS-K yang juga dalang di balik pengeboman Kabul 26 Agustus 2021 lalu, Abu Omar Khorasani atau dikenal Mawlawi Ziya ul-Haq.
Kelompok Islam garis keras itu mengatakan pihaknya telah mengeksekusi Khorasani di penjara Pul-e-Charkhi di ibu kota Kabul.
Dilansir The Wall Street Journal yang dikutip The Sun, melaporkan Khorasani ditembak mati bersama delapan letnan lainnya.
Namun, ada laporan lain yang mengatakan ia dibebaskan bersama ribuan lainnya saat kekacauan melanda Afghanistan ketika Taliban mengambil alih negara itu,
Khorasani ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dan Afghanistan di sebuah rumah di luar wilayah Kabul pada Mei 2020.
Baca juga: Taliban Larang Tukang Cukur Pangkas Jenggot Pria, Bisa Ditangkap Jika Melanggar
Baca juga: Akun Facebook Eks Presiden Afghanistan Diretas, Postingan Pesannya Dukung Taliban
Sebelum Taliban mengambil alih, Khorasani telah divonis hukuman mati.
Pada pertengahan Agustus lalu, The Wall Street Journal sempat mewawancarai Khorasani.
Kala itu, ia memuji kemajuan Taliban sebagai pertanda perubahan radikal.
Ia merasa yakin mereka akan membebaskannya.
“Mereka akan membebaskan saya jika mereka Muslim yang baik,” katanya kala itu.
Namun, eksekusi terhadap Khorasani menjadi sinyal kuat Taliban tidak akan bekerja sama dengan ISIS-K.
Sementara itu, sebuah foto yang belum diverifikasi kebenarannya dan disebut-sebut sebagai jasad Khorasanoi, telah beredar di media sosial.
Sekilas tentang Abu Omar Khorasani
Dikutip dari SamaaTV, Khorasani berasal dari Provinsi Kunar, Afghanistan.