Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kehadiran AUKUS tidak buat China gentar, bahkan cenderung makin agresif untuk menunjukan posisinya di kawasan Laut China Selatan (LCS).
Dosen HI Universitas Diponegoro, Mohamad Rosyidin mengatakan dua negara adidaya yang memiliki senjata nuklir tidak akan benar-benar berperang.
Rosyidin mengutip teori Robert Oppenheimer, fisikawan yang menciptakan senjata nuklir, yang menyatakan dua negara pemilik kekuatan nuklir jika saling menyerang diibaratkan dua ekor kalajengking yang saling menyerang di dalam botol.
Baca juga: 39 Pesawat China Masuk Wilayahnya, Taiwan Peringatkan Beijing, Kirim Pesawat Tempur dan Sistem Rudal
“Artinya mati bersama,” kata Rosyidin di diskusi politik internasional, Senin (4/10/2021).
Walaupun Amerika Serikat kerap melakukan manuver di kawasan LCS, China percaya negara Paman Sam tidak akan menggunakan militernya untuk berperang.
Hal ini yang membuat Negara Tirai Bambu percaya diri, karena melihat prospek terjadinya perang dengan negara-negara barat kemungkinan kecil.
Karena negara barat akan menunggu letupan pertama kecerobohan China yang akan membuat mereka memiliki alasan untuk membalas serangan.
“Yang terjadi barat itu hanya memprovokasi. Barat tidak akan meletupkan peluru pertama kali. Ini kita perlu pahami, karena strategi kebijakan barat adalah memancing keributan dulu. Begitu musuh sudah memukul dia, barat akan merasa punya justifikasi untuk membalas,” ujarnya.
Baca juga: POPULER Internasional: Paku 1 kg di Perut Seorang Pria | Pesawat China Masuki Zona Pertahanan Taiwan
Memancing China untuk meletupkan senjatanya pertama kali adalah strategi negara barat untuk melakukan manuver balasan.
Akan tetapi, China cukup cerdas untuk tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan negara barat.
“Kita lihat beberapa tahun belakangan, Amerika sering sekali bermanuver di LCS, misalnya dengan kapal induk, kapal pengintai, segala macam, itu sebenarnya untuk memancing China bereaksi,”
Baca juga: Kakak-Beradik Warga Amerika Dibolehkan Keluar dari China, Ibunya Masih Ditahan
“Tapi China tidak tergesa-gesa untuk meletupkan senjata terlebih dahulu, karena dia tau, kalau saya meletupkan senjata terlebih dahulu, Amerika punya alasan atau punya legitimasi untuk menyerang saya,” ujarnya.
“Sehingga China melenggang kangkung saja sampai saat ini, karena barat tidak mungkin akan menyerang dia,” sambungnya.