TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa (5 Oktober) bahwa ia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping tentang Taiwan.
Biden dan Xi setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan, karena ketegangan meningkat antara China-Taiwan.
"Saya sudah berbicara dengan Xi tentang Taiwan. Kami setuju ... kami akan mematuhi perjanjian Taiwan," kata Biden, seperti dilansir dari Channel News Asia.
"Kami menjelaskan bahwa saya tidak berpikir dia harus melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian," tambahnya.
Biden tampaknya merujuk pada "kebijakan satu-China" yang dipegang Washington, yang secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei.
Baca juga: China Mengirim 56 Pesawat Tempur ke Zona Pertahanan Taiwan, Analis: Pertempuran Tak Mungkin Terjadi
Baca juga: Taiwan Minta Bergabung dengan Kemitraan Trans-Pasifik
Selain itu, ia juga merujuk pada Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang menekankan bahwa keputusan AS membangun diplomatik dengan China, bukannya dengan Taiwan, tertumpu pada harapan bahwa masa depan Taiwan ditentukan dengan cara damai.
Biden mengungkapkan hal ini di Gedung Putih, di tengah meningkatkan ketegangan antara China dan Taiwan.
Biden juga tampaknya merujuk pada pembicaraan via telepon selama 90 menit yang dia lakukan dengan Xi pada 9 September.
Itu adalah pembicaraan pertama Biden dan Xi dalam tujuh bulan, di mana mereka membahas perlunya memastikan bahwa persaingan antara dua ekonomi terbesar dunia tidak mengarah ke konflik.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, yang harus diambil secara paksa jika perlu.
Baca juga: Tolak Kesepakatan Perdagangan, China Kirim 24 Pesawat Tempur ke Taiwan
Baca juga: Taiwan Murka, China Kembali Kirim Pesawat Tempur dan Pembom ke Zona Pertahanan
Sebaliknya Taiwan mengatakan mereka negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.
Taiwan menyalahkan China atas meningkatkan ketegangan saat ini.
Taiwan telah melaporkan 148 pesawat angkatan udara China terbang di bagian selatan dan barat daya zona pertahanan udaranya selama periode empat hari yang dimulai pada hari Jumat (1/10/2021).
Tanggal tersebut merupakan hari libur patriotik utama, Hari Nasional.