News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kondisi Ekonomi Suram, Kim Jong Un Desak Pejabat Fokus Urusi Nasib Rakyat

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ini diambil pada 14 Januari 2021 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 15 Januari menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberi isyarat dari tribun selama parade militer merayakan Kongres ke-8 Partai Pekerja Korea (WPK) di Pyongyang.

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un mendesak para pejabat untuk fokus meningkatkan kesejahteraan rakyat di tengah kondisi ekonomi yang 'suram'.

Media pemerintah Korut pada Senin (11/10/2021) melaporkan, Kim Jong Un menyampaikan hal ini di tengah peringatan ulang tahun partai yang berkuasa.

Dilansir Reuters, ulang tahun berdirinya Partai Buruh Korea ke-76 diwarnai dengan pertunjukan seni dan kembang api di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). 

Menurut laporan, tidak ada parade militer akbar yang biasanya disertakan dalam acara semacam ini.

Ekonomi Korea Utara terpukul oleh sanksi bertahun-tahun atas program nuklir dan senjatanya, ditambah cuaca ekstrem yang mengakibatkan banyak korban.

Baca juga: WHO Kirim Bantuan untuk Penanganan Covid-19 ke Korea Utara

Baca juga: Ekonomi Korea Utara Suram, Kim Jong Un Ingatkan Pejabat Jangan Minta Diistimewakan

Gambar yang dirilis kantor berita resmi Korea Utara KCNA pada Senin (11/10/2021) menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberikan pidato untuk menandai ulang tahun ke-76 Partai Buruh Korea di Pyongyang pada Minggu (10/10/2021). Kim mengingatkan pejabat untuk tidak minta diistimewakan (STR / KCNA MELALUI KNS / AFP)

Korea Utara disebut berisiko mengalami kelaparan selama isolasi pandemi Covid-19 dan situasi ini dapat meningkat menjadi krisis, jelas seorang penyelidik hak asasi PBB.

Kim dalam pidatonya dilaporkan KCNA mengatakan, Korut menghadapi "tugas besar untuk menyesuaikan dan mengembangkan ekonomi negara" dan mencapai tujuan ekonomi yang ditetapkan dalam pertemuan partai dan pemerintah baru-baru ini.

"Satu-satunya cara untuk secara dinamis mendorong pekerjaan penting yang belum pernah terjadi sebelumnya meskipun situasinya suram adalah agar seluruh Partai bersatu," tambahnya, tanpa menyebutkan kebuntuan politik atas senjata nuklirnya.

Pejabat seharusnya tidak menginginkan hak istimewa dan perlakuan istimewa dan "harus selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan mereka melanggar kepentingan rakyat atau menyebabkan masalah bagi rakyat," kata Kim.

Media pemerintah memperlihatkan Kim berbicara di sebuah ruangan yang penuh dengan pejabat berpakaian gelap, tanpa jarak sosial, masker, atau protokol kesehatan yang jelas.

Siaran televisi pemerintah menunjukkan para pemuda menghadiri gala dan orang-orang meletakkan bunga di patung para pemimpin negara sebelumnya.

Seorang penonton menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap virus corona Covid-19, sebelum pertunjukan oleh Rombongan Akrobatik Nasional Korea Utara di Teater Sirkus Pyongyang pada 16 November 2020. (KIM Won Jin / AFP)

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis menuduh pemerintah Kim bertanggung jawab atas situasi kemanusiaan di negara itu.

"Rezim terus mengeksploitasi warganya sendiri, melanggar hak asasi mereka, untuk mengalihkan sumber daya dari rakyat negara itu untuk membangun (senjata pemusnah massal) dan program rudal balistik yang melanggar hukum," kata juru bicara Ned Price dalam sebuah pengarahan di Washington.

Price juga menambahkan bahwa Amerika Serikat mendukung upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Korea Utara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini