Komunike tersebut hanya mengakui realitas baru dari kenaikan mereka ke kekuasaan.
"Pengakuan resmi terhadap Taliban tidak sedang dibahas untuk saat ini," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Adapun Rusia menahan pengakuan pemerintahan Taliban sambil menunggu kelompok itu memenuhi janji yang dibuat ketika mengambil alih kekuasaan, termasuk inklusivitas politik dan etnis dari pemerintah baru.
"Seperti kebanyakan negara berpengaruh lainnya di kawasan ini, kami berhubungan dengan mereka. Kami mendorong mereka untuk memenuhi janji yang mereka buat ketika mereka berkuasa," lanjutnya.
Lebih lanjut, Sergey Lavrov mengatakan pada bahwa Rusia mengakui upaya Taliban untuk mencoba dan menstabilkan situasi di Afghanistan.
Akan tetapi, Rusia meminta Taliban untuk segera membentuk pemerintahan yang mencakup semua kelompok etnis dan kekuatan politik di Afghanistan.
"Pemerintahan baru sedang berkuasa sekarang. Kami mencatat upaya mereka untuk menstabilkan situasi militer dan politik dan mengatur kerja aparatur negara," kata Sergey Lavrov.
Sergey Lavrov menambahkan bahwa Rusia akan segera mengirim bantuan kemanusiaan dan menuntut masyarakat internasional memobilisasi sumber daya untuk mencegah bencana kemanusiaan.
Baca juga: Perekonomian Ambruk, Taliban Bujuk Teknokrat Tidak Tinggalkan Afganistan
Baca juga artikel lain terkait Konflik di Afghanistan
(Tribunnews.com/Rica Agustina)