TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Putri Mako dari Jepang akan segera dinikahi seorang pemuda dari kalangan rakyat biasa.
Namun pernikahan itu dinilai penuh kontroversi dan ditentang banyak pihak.
Sementara itu, seorang mantan intelijen Arab Saudi buka-bukaan tentang Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) dalam wawancara 60 Minutes di CBS.
Di sisi lain, seorang eksekutif United Airlines ditemukan tewas tergantung di pohon setelah setahun dilaporkan hilang.
Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.
1. SOSOK Putri Mako, Keponakan Kaisar Jepang yang Rencana Pernikahannya Ditentang Banyak Pihak
Putri Mako, keponakan Kaisar Jepang Naruhito, akan segera menikah dengan seorang pengacara yang juga teman kuliahnya, Kei Komuro.
Pernikahan digelar Selasa, 26 Oktober 2021 setelah keduanya berpacaran beberapa tahun.
Namun, hubungan mereka tidak selalu berjalan mulus.
Dilansir CNN.com, sejak mengumumkan pertunangan pada tahun 2017, Putri Mako dan Kei Komuro seringkali terlibat dalam skandal, penolakan publik, dan kontroversi lainnya.
Beberapa orang Jepang menganggap anak biasa dari orang tua tunggal, tidak cocok untuk seorang putri.
Pandangan miring Komuro dari publik semakin terlihat ketika ia tiba di Jepang dengan rambut panjang diikat ekor kuda.
Sejumlah tabloid menyoroti kuncir kuda Komuro dari setiap sudut, beberapa membandingkannya dengan simpul atas seorang samurai.
Baca juga: Putri Mako Keponakan Kaisar Jepang Akan Pakai Baju Apa Setelah Menikah Saat Jumpa Pers?
Baca juga: 7 Jam Diskusi, Pertanyaan Apa Akan Muncul Saat Jumpa Pers Kei Komuro dan Putri Mako Besok?
Di media sosial, beberapa tweet mendukung penampilan barunya, sementara yang lain mengatakan gaya rambut itu tidak cocok untuk pengantin pria dari keluarga kerajaan.
Rambut kuncir kuda mungkin tidak menimbulkan kehebohan di Barat, tetapi orang-orang di Jepang diharapkan mencerminkan status dan peran mereka melalui tindakan dan kata-kata mereka.
Orang-orang Jepang melihat kuncir kuda sebagai tanda bahwa Komuro tidak sesuai dengan harapan sosial, menurut Hitomi Tonomura, seorang profesor studi wanita dan gender di University of Michigan.
2. Mengaku Ditargetkan untuk Dibunuh, Eks Intel Arab Saudi Sebut Pangeran MBS Tak Punya Empati
Seorang mantan pejabat tinggi intelijen Saudi, Saad al-Jabri menuduh Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) tidak punya empati dan merupakan ancaman.
Dia juga membuat permohonan publik kepada pemerintahan AS untuk membebaskan anak-anaknya yang dipenjara di Arab Saudi.
Dilansir Reuters, Jabri saat ini tinggal di pengasingan karena mengaku nyawanya menjadi target dari Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman (MBS).
Saad al-Jabri sebelumnya menjabat sebagai ajudan Pangeran Mohammed bin Nayef, yang digulingkan Pangeran MBS sebagai pewaris takhta dalam kudeta istana pada 2017.
MBS sekarang menjadi penguasa de facto Arab Saudi.
Baca juga: Kemenag: Sistem Umrah Satu Pintu untuk Bangun Kepercayaan Arab Saudi
Baca juga: Saudi-Iran Gelar Negosiasi Rahasia, Pangeran MBS Ingin Bersahabat dengan Teheran
Pada Agustus 2019, Jabri yang kini tinggal di Kanada, mengajukan gugatan di pengadilan AS yang menyeret nama Pangeran MBS.
Dalam gugatan tersebut, putra mahkota Saudi itu dikatakan mengirim Tiger Squad untuk membunuhnya pada Oktober 2018.
Namun rencana itu gagal karena agen perbatasan Kanada tidak mengizinkan mereka masuk.
Diketahui laporan pembunuhan berencana kepada Jabri terjadi beberapa hari setelah pembunuhan Jamal Khashoggi.
Kemudian tahun lalu, pengadilan Saudi memenjarakan dua anak Saad al-Jabri karena dituduh melakukan pencucian uang dan konspirasi untuk melarikan diri dari negara secara ilegal.
3. Eks Intel Sebut Pangeran MBS Pernah Berniat Membunuh Raja Abdullah dengan Cincin Beracun dari Rusia
Mantan pejabat intelijen Arab Saudi, Saad al-Jabri menuding Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) pernah sesumbar akan membunuh raja yang menjabat sebelum ayahnya.
Hal ini diungkapkan Saad al-Jabri melalui wawancara ekskusif dalam program 60 Minutes di CBS yang tayang pada Minggu (24/10/2021).
Al-Jabri yang kini tinggal di pengasingan di Kanada itu mengklaim bahwa pada 2014, Pangeran MBS sesumbar bahwa dia bisa menghabisi Raja Abdullah.
Dilansir AP News, saat itu Pangeran MBS belum memiliki peran penting karena ayahnya Salman bin Abdulaziz masih menjadi pewaris takhta.
Diketahui Raja Salman naik takhta pada 2015 setelah saudara tirinya, Raja Abdullah meninggal dunia karena sebab yang wajar.
Baca juga: Mengaku Ditargetkan untuk Dibunuh, Eks Intel Sebut Pangeran MBS Tak Punya Empati
Baca juga: Kemenag: Nota Diplomatik Arab Saudi Belum Beberkan Detail Persyaratan Umrah Jemaah Indonesia
Dikatakan al-Jabri, dalam sebuah pertemuan dengan Pangeran Mohammed bin Nayef pada 2014, Pangeran MBS mengatakan dia bisa membunuh Raja Abdullah untuk mempercepat sang ayah naik takhta.
"Dia mengatakan kepadanya, 'Saya ingin membunuh Raja Abdullah. Saya mendapatkan cincin racun dari Rusia'."
"'Cukup bagi saya untuk berjabat tangan dengannya dan dia akan selesai,'" kata al-Jabri menirukan ucapan Pangeran MBS dalam wawancara.
Pria 62 tahun ini mengklaim intelijen Saudi saat itu menanggapi hal ini sebagai ancaman serius.
Bahkan, klaim al-Jabri, masalah ini ditangani keluarga kerajaan.
4. Setahun Dilaporkan Hilang, Seorang Eksekutif United Airlines Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon
Jenazah seorang eksekutif United Airlines, Jake Cefolia yang hilang lebih dari setahun, ditemukan tergantung di pohon di sebuah cagar alam.
Terakhir, Cefolia terlihat joging di dekat rumahnya, di pinggiran Kota Chicago pada 6 Agustus 2020, lalu.
Dua hari kemudian, mantan istrinya melaporkan bahwa Cefolia hilang.
Dikutip dari Daily Mail, pihak berwenang telah mengkonfirmasi bahwa sisa-sisa manusia yang ditemukan adalah milik Jacob Cefolia (50).
Kontraktor menemukan sisa-sisa tubuh Cefolia, pada Jumat (22/10/2021) sore di area semak lebat dan vegetasi di Waterfall Glen Forest Preserve di Lemont, Illinois, sekitar 25 mil di luar Chicago.
Itu merupakan lokasi yang sama di mana Range Rover Sport milik Cefolia ditemukan setelah dia hilang.
Baca juga: PM Israel Sambangi Rusia Bahas Program Nuklir Iran
Baca juga: Kabar Pemain Voli Wanita Afghanistan Dipenggal Taliban, Pelatih Membenarkan tapi Keluarga Membantah
Mobil milik Cefolia ditemukan pada 8 Agustus 2020.
Petugas penegak hukum mengatakan mereka menemukan masker wajah Covid-19 tergantung di setir, pullover abu-abu di kursi belakang, dan tas golf dengan satu set tongkat dan uang tunai $ 120 di bagasi.
(Tribunnews.com)