News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menikahi Pria dari Kalangan Rakyat Biasa, Putri Mako Sebut Kei Komuro 'Orang yang Sangat Berharga'

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan putri Jepang Mako (kanan), putri sulung Pangeran Akishino dan Putri Kiko, dan suaminya Kei Komuro (kiri) berbicara dalam konferensi pers untuk mengumumkan pendaftaran pernikahan mereka, di Grand Arc Hotel di Tokyo pada 26 Oktober 2021.

TRIBUNNEWS.COM - Putri Mako melepaskan status bangsawannya dengan menikahi pria dari kalangan rakyat biasa, Kei Komuro pada Selasa (26/10/2021).

Pernikahan mereka sempat tertunda selama tiga tahun karena ada penolakan dari berbagai pihak.

Saat menggelar konferensi pers setelah mendaftarkan pernikahan, Putri Mako menyebut Komuro adalah "orang yang sangat berharga."

"Bagi kami, pernikahan kami adalah pilihan yang penting untuk hidup sambil menghargai hati kami," katanya seperti dilansir nine.com.au.

Komuro menjawab, "Saya mencintai Mako."

"Saya hidup hanya sekali dan saya ingin menghabiskannya dengan seseorang yang saya cintai."

Baca juga: Putri Mako Lepas Status Bangsawan Demi Cinta, Ini 5 Anggota Kerajaan Lain yang Nikahi Rakyat Biasa

Baca juga: Pelukan Putri Mako Dengan Adiknya Putri Kako di Kediaman Kekaisaran Jepang Mengharukan

Mantan putri Jepang Mako (kanan) dan suaminya Kei Komuro (kiri) saat konferensi pers untuk mengumumkan pendaftaran pernikahan mereka, di Grand Arc Hotel di Tokyo pada 26 Oktober 2021. (Nicolas Datiche / POOL / AFP)

Komuro berharap bisa bersama Mako untuk berbagi perasaan dan saling menyemangati di saat senang dan susah.

"Saya berharap memiliki keluarga yang hangat dengan Mako-san, dan saya akan terus melakukan segalanya untuk mendukungnya," katanya.

Selama konferensi pers, pengantin baru itu hanya memberikan sambutan pembukaan sebelum memberikan jawaban tertulis untuk lima pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.

Dalam salah satu pernyataan ini, Mako membahas pengawasan ketat dan klaim tabloid tentang pernikahan.

"Kami merasa ngeri, takut, dan sedih ... karena informasi palsu dianggap sebagai fakta dan bahwa cerita yang tidak berdasar telah menyebar," katanya.

Mako mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) kompleks akibat liputan negatif media tentang hubungan mereka, terutama serangan terhadap Komuro.

Laporan-laporan itu sebagian besar berpusat pada ibu sang pengantin pria, serta pertanyaan apakah sejumlah besar uang yang dia terima dari mantan tunangannya adalah pinjaman atau hadiah.

Ayah Mako meminta Komuro untuk mengklarifikasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini