Ia lalu menulis pernyataan membela diri, tetapi masih belum jelas apakah perselisihan telah diselesaikan sepenuhnya.
Pernikahan Mako dengan Komuro membuat sang putri kehilangan status kerajaannya.
Hukum Rumah Kekaisaran menetapkan anggota perempuan dari keluarga Kekaisaran harus melepaskan gelar kerajaan mereka jika mereka menikah dengan orang biasa.
Aturan yang sama ini tidak berlaku untuk pria kelahiran kerajaan.
Hubungan Putri Mako dan Kei Komuro yang Penuh Kontroversi
Sebelum akhirnya menikah, hubungan Putri Mako dan Kei Komuro tidak selalu berjalan mulus.
Dilansir CNN.com, sejak mengumumkan pertunangan pada tahun 2017, Putri Mako dan Kei Komuro seringkali terlibat dalam skandal, penolakan publik, dan kontroversi lainnya.
Beberapa orang Jepang menganggap anak biasa dari orang tua tunggal, tidak cocok untuk seorang putri.
Putri Mako, yang baru saja menginjak usia 30 tahun pada Sabtu (23/10/2021), dibesarkan dalam aturan-aturan rumah tangga Kekaisaran.
Sebagai seorang anak, cucu sulung dari mantan kaisar dan permaisuri, Mako dengan cepat memenangkan hati publik.
"Sikapnya sempurna. Orang-orang memandangnya sebagai bangsawan yang sempurna," kata Mikiko Taga, seorang jurnalis kerajaan Jepang.
Putri Mako harusnya berkuliah di Universitas Gakushuin swasta dengan anggota elit kaya lainnya.
Tetapi dia memilih untuk belajar seni dan warisan budaya di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.
Di sanalah dia bertemu Komuro, seorang pria yang lahir hanya tiga minggu sebelum dirinya, dari keluarga yang jauh lebih sederhana.