"Korban yang selamat menyebut mengalami dekompresi, tidak dapat bergerak, kepala terkunci di antara lengan dan bahu, wajah terengah-engah dan panik," kata laporan itu.
"Mereka sadar bahwa orang-orang sekarat dan mereka tidak berdaya untuk menyelamatkan diri."
Apa yang Menyebabkan Ledakan Massa?
G Keith Still, profesor ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris, menjelaskan bagaimana ledakan massa bisa terjadi.
Still kerap bersaksi sebagai saksi ahli di persidangan kasus yang melibatkan orang banyak.
"Penelitian saya mencakup lebih dari 100 tahun bencana, dan selalu semuanya memiliki karakteristik yang sangat mirip," ujarnya.
Pertama adalah desain acara, termasuk memastikan kepadatan kerumunan tidak melebihi pedoman keselamatan.
Desain acara termasuk ruang yang cukup untuk semua orang dan celah yang cukup besar bagi orang untuk bergerak.
Beberapa venue akan mengambil tindakan pencegahan ketika mereka tahu kerumunan berenergi tinggi akan datang ke suatu acara.
Kepadatan kerumunan mungkin merupakan faktor terpenting dalam lonjakan mematikan.
Tetapi, biasanya membutuhkan "pemicu" untuk membuat semua orang bergegas ke arah yang sama.
Hujan deras atau hujan es yang tiba-tiba dapat membuat semua orang berlarian mencari perlindungan, seperti yang terjadi ketika 93 penggemar sepak bola di Nepal tewas saat menyerbu pintu keluar stadion yang terkunci pada tahun 1988.
Atau, dalam contoh yang Still katakan jauh lebih umum di Amerika Serikat daripada negara lain, seseorang berteriak, "Dia punya pistol!"
Gelombang massa tidak selalu terjadi karena orang melarikan diri dari sesuatu.