TRIBUNNEWS.COM - Kematian presiden kulit putih terakhir Afrika Selatan Frederik Willem (FW) de Klerk menimbulkan reaksi beragam.
De Klerk, yang merundingkan berakhirnya kekuasaan minoritas kulit putih dan pemindahan kekuasaan secara damai kepada pemerintah yang dipimpin kulit hitam, meninggal pada Kamis (11/11/2021) dalam usia 85, setelah berjuang melawan kanker.
FW De Klerk mendapat pujian di seluruh dunia atas perannya dalam menghapus apartheid.
Baca juga: Apa Itu Varian C.1.2? Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Afsel, Ini yang Perlu Diketahui
Baca juga: Mantan Presiden Afrika Selatan Frederik Willem de Klerk Meninggal Dunia
Melansir Al Jazeera, berikut adalah beberapa reaksi para pemimpin dunia atas kematian FW de Klerk:
Cyril Ramaphosa
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan dia dan pemerintah berduka atas kematian de Klerk.
De Klerk telah memainkan "peran kunci dalam mengantarkan demokrasi" di negara itu, kata Ramaphosa, mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga mantan presiden.
Baca juga: Kekerasan dan Penjarahan di Afrika Selatan: 117 Orang Tewas, Ramaphosa Sebut Kerusuhan Didalangi
Desmond Tutu
“Semoga FW de Klerk beristirahat dalam damai dan bangkit dalam kemuliaan,” Uskup Agung Desmond Tutu, seorang veteran perjuangan melawan kekuasaan minoritas kulit putih dan dilihat oleh banyak orang sebagai hati nurani moral Afrika Selatan, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat yang dikeluarkan oleh kantornya.
“Mantan presiden menduduki tempat bersejarah tetapi sulit di Afrika Selatan,” tambah kantor Tutu.
“Almarhum FW De Klerk memainkan peran penting dalam sejarah Afrika Selatan,” katanya.
“Pada saat tidak semua rekannya melihat lintasan masa depan negara terbentang dengan cara yang sama, dia mengenali momen untuk perubahan dan menunjukkan keinginan untuk bertindak.”
Baca juga: Peneliti Afsel Temukan Varian Baru Covid-19 yang Bermutasi Cepat, Berpotensi Kebal Vaksin
Yayasan Nelson Mandela
Yayasan Nelson Mandela mengatakan bahwa “Warisan De Klerk sangat besar. Ini juga tidak merata, sesuatu yang harus diperhitungkan oleh orang Afrika Selatan pada saat ini,” kata sebuah pernyataan.
Baca juga: Waspada Covid Varian Baru C.1.2 yang Paling Bermutasi, Dari Afsel Kini Sudah Ada di Inggris dan Cina