Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Mantan bangsawan Jepang, Putri Mako telah tiba di Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu kemarin bersama suaminya, Kei Komuro.
Ia menukar 'upacara kekaisaran kuno' dengan cahaya terang kota New York setelah resmi meninggalkan Keluarga Kerajaan di kawasan Asia Timur itu.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (15/11/2021), pasangan itu mengikat simpul pernikahan mereka di Tokyo bulan lalu dengan 'keheningan', setelah bertahun-tahun gosip di media cetak dan online mengecam kisah cinta mereka yang dianggap Mako menimbulkan 'kesedihan dan rasa sakit'.
Rekaman yang disiarkan di saluran TV Jepang menunjukkan pasangan itu diapit oleh petugas keamanan saat melewati bandara dan masuk ke kendaraan yang menunggu mereka.
Baca juga: Putri Mako Keponakan Kaisar Jepang Bersama Suaminya Kei Komuro Tiba di New York
Baca juga: Putri Mako Berpamitan dengan Putra Mahkota Jepang, Pagi Ini Bertolak ke New York
Kepindahan mereka ke AS memang telah lama beredar, hal ini terbukti saat pasangan itu akhirnya naik penerbangan komersial pada hari Minggu dari Tokyo ke New York, tempat Kei Komuro bersekolah di sekolah hukum dan bekerja.
Mako adalah keponakan Kaisar Naruhito, ia memutuskan untuk merelakan gelar kerajaannya saat menikah dengan orang biasa di bawah hukum suksesi pascaperang yang sebenarnya hanya mengizinkan anggota laki-laki dari keluarga kekaisaran untuk naik takhta.
Setelah mengumumkan pertunangan mereka pada 2017, Komuro dihadapkan dengan rentetan laporan yang menuduh bahwa keluarganya mengalami kesulitan keuangan.
Perlu diketahui, bangsawan Jepang memegang standar yang ketat, dan Badan Rumah Tangga Kekaisaran mengatakan Mako mengalami gangguan stres pasca-trauma yang kompleks karena sorotan media.
"Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar," kata Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka.
Sementara Kei mengaku merasa 'sangat sedih' karena Mako berada dalam kondisi yang buruk, secara mental maupun fisik.
"Saya mencintai Mako, kami hanya mendapatkan satu kehidupan, dan saya ingin kami menghabiskannya dengan orang yang kami cintai," tegas Kei.
Kontroversi terkait pasangan itu dan langkah mereka di AS, telah memunculkan perbandingan dengan pasangan kerajaan lainnya yakni Pangeran Harry dari Inggris dan Meghan Markle.
Media Jepang mengatakan Mako dan Kei yang bertemu di Universitas di Tokyo, telah mendapatkan tempat tinggal di New York, meskipun tidak jelas di kota mana mereka memilih untuk memulai kehidupan baru mereka.
Rencana awal Kei adalah melakukan perjalanan ke AS sebelum Mako, karena sang istri bergabung dengannya setelah mendapatkan paspor pertamanya.
Namun Kei tinggal di Jepang lebih lama dari yang diharapkan untuk menghadiri pemakaman kakek Mako.
Kaisar Jepang memang tidak memiliki kekuatan politik, namun merupakan tokoh simbolis yang penting.
Dengan berkurangnya pasokan bangsawan laki-laki, ada beberapa perdebatan tentang perubahan aturan di Jepang, dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa publik secara luas mendukung bangsawan perempuan untuk diizinkan memerintah.
Kendati demikian, perubahan apapun cenderung lambat dan ditentang keras oleh kaum tradisionalis.