TRIBUNNEWS.COM, VANCOUVER - Sekitar 18.000 orang masih telantar akibat banjir besar yang melanda Kanada.
Banjir dan tanah longsor menghancurkan jalan, rumah, jembatan, dan infrastruktur utama lainnya.
Banjir kali ini mungkin menjadi bencana alam paling besar di Kanada.
Dilansir Al Jazeera, banjir yang mulai surut di hari Kamis (18/11/2021), telah membantu upaya penyelamatan.
Namun, hujan lebat telah menutup seluruh kota di Provinsi British Columbia (BC) dan memutus akses ke pelabuhan terbesar Kanada, Vancouver.
Baca juga: Nenek 87 Tahun Asal Sri Lanka Jadi Orang Tertua yang Raih Gelar Master di Kanada
Baca juga: 800 Penduduk Kota Nagaoka dan Kashiwazaki Jepang Ikut Latihan Pencegahan Bencana Nuklir
Hal itu menyebabkan terganggunya rantai pasokan global.
Banjir terjadi beberapa bulan setelah kebakaran hutan besar-besaran di beberapa komunitas SM akibat suhu tinggi pada musim panas.
Kebakaran itu membuat bukit-bukit longsor dan menyebabkan banjir.
Sementara para ahli telah memperingatkan, krisis iklim membuat peristiwa cuaca lebih ekstrem dan sering terjadi.
Bill Blair, Menteri Kesiapsiagaan Darurat Kanada, mengatakan, pemerintah federal akan membantu British Columbia memulihkan infrastruktur penting yang terkena dampak banjir.
"Saya tahu bahwa masih ada banyak ketidakpastian dan kecemasan selama masa yang sangat menantang ini," kata Blair.
“Tetapi, saya ingin meyakinkan semua warga Kanada, khususnya kepada orang-orang British Columbia, bahwa kami akan berada di sana untuk memberikan dukungan, bantuan."
"Kami akan bekerja sama dengan semua tingkat pemerintahan untuk memastikan bahwa mereka menerima dukungan dan kebutuhan esensial, layanan yang mereka butuhkan,” tambahnya.
Shihab Rattansi dari Al Jazeera, melaporkan dari Abbotsford, sebuah kota sekitar 70 km timur Vancouver masih dilanda banjir.
“Hanya karena air surut bukan berarti jalan, jembatan, dan jalan raya pun aman,” lapor Rattansi.
“Karena banyaknya air yang turun, curah hujan tinggi sekitar dua hari pada Minggu dan Senin (menyebabkan) sebagian wilayah besar masih terendam air. Kegiatan ekonomi di daerah ini sangat terpengaruh,” imbuhnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri British Columbia, John Horgan, mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir kemungkinan besar akan meningkat.
Pejabat Abbotsford telah menyuarakan kekhawatiran bahwa air akan membanjiri stasiun pompa lokal dan memaksa evakuasi 160.000 penduduk.
"Ini banjir terburuk yang pernah saya lihat," kata warga Steve Gosselin.
Wali Kota Abbotsford, Henry Braun, mengatakan ratusan orang dievakuasi dari Sumas Prairie semalam karena stasiun pompa berisiko kewalahan oleh gelombang air yang dibawa ke utara dari Sungai Nooksack di Amerika Serikat.
"Kami terus bergerak menuju fase pemulihan dari keadaan darurat ini," kata Braun.
Ia juga mencatat hujan lebat diperkirakan akan terjadi minggu depan.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya Respons Cepat Permintaan Warga Terdampak Banjir, Bangun Banyak Posko
Baca juga: China Rebut Posisi Negara Terkaya di Dunia Dari Amerika Serikat
Menteri Pertanian BC, Lana Popham, juga mengatakan ribuan hewan ternak telah mati dan banyak lagi berada dalam situasi sulit, terjebak, dan menghadapi kekurangan makanan dan air minum.
Sementara itu, militer Kanada bergabung dalam upaya penyelamatan, mengerahkan pesawat angkut Hercules, beberapa helikopter pencari, dan ratusan tentara ke wilayah tersebut, sambil menempatkan ribuan lainnya dalam keadaan siaga.
"(Kegiatan militer) termasuk memberikan bantuan evakuasi, transportasi personel dan peralatan tanggap darurat, dan pengintaian daerah", kata juru bicara militer, Alex Roy.
Lebih dari 1.000 pelancong telah telantar akibat tanah longsor, batu, dan puing-puing antara Minggu dan Senin di kota Hope, sekitar 150 kilometer timur Vancouver.
Pencarian masih berlanjut untuk mencari lebih banyak korban yang terjebak dalam tanah longsor di dekat Lillooet, 250 kilometer timur laut Vancouver, setelah tubuh seorang wanita ditemukan minggu ini.
Polisi federal mengatakan setidaknya empat orang masih hilang dalam tanah longsor itu.
(Tribunnews.com/Yurika)