"Kelinci-kelinci itu baik-baik saja, saya baik-baik saja, jadi saya mencobanya pada anak saya," katanya.
Merasa yakin, Xu kemudian mulai meningkatkan dosis secara bertahap.
Baca juga: Alami Kelainan di Kaki, Nagita Terkejut Saat Tahu Permasalahannya: Gak Pernah Aku Sadari Selama Ini
Efek Meringankan
Tapi obat yang diproduksi Xu bukannya penyembuh penyakit anaknya.
Profesor Annick Toutain, spesialis penyakit langka di Rumah Sakit Universitas Tours di Prancis, mengatakan pengobatan tembaga hanya efisien terhadap kelainan genetik tertentu dan jika diberikan sangat awal, dalam tiga minggu pertama kehidupan".
Setelah batas waktu itu, katanya, pengobatan akan meringankan gejala, "tanpa mengarah ke pemulihan".
Xu pun dapat menerima penjelasan itu. Setidaknya obat itu dapat memperlambat penyakit.
Terapi gen
Baca juga: Gilang Bungkus Ngaku Mengidap Kelainan Sejak Kecil, Tertarik dengan Orang Berselimut Kain
Perjuangan Xu membuahkan simpati.
Laboratorium biotek internasional VectorBuilder tertarik, dan sekarang melakukan penelitian terapi gen Sindrom Menkes bersama Xu.
Kepala ilmuwan perusahaan Bruce Lahn menggambarkannya sebagai "penyakit langka di antara penyakit langka".
Uji klinis dan tes pada hewan direncanakan untuk beberapa bulan ke depan.
Xu bahkan telah dihubungi oleh orang tua lain yang anaknya telah didiagnosis dengan penyakit yang sama. Mereka memintanya Xu merawat anaknya. Namun Xu menolaknya.
Baca juga: 12 Potret Orang dengan Kelainan Genetik Unik, Ada yang Mata Warna Ungu hingga Jari Kaki Berselaput
"Saya hanya bisa bertanggung jawab atas anak saya," katanya kepada AFP.