Daerah itu telah menyaksikan pertempuran sengit dalam beberapa tahun terakhir antara pasukan AS dan ISIS, yang telah memegang pijakan di daerah tersebut.
Baca juga: Serangan Drone AS Habisi Pemimpin Senior Al Qaeda di Suriah
Baca juga: Organisasi Terlarang JI Sengaja Kirim Kader ke Afghanistan-Suriah untuk Latihan Tempur
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan itu. Namun, milisi Syiah yang didukung Iran di wilayah tersebut, telah sering menargetkan pasukan AS di Suriah dan Irak.
Pada akhir Juni, selama periode meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran, roket mendarat di pangkalan AS di Suriah timur, dengan para pejabat AS dengan cepat menyalahkan milisi Syiah yang didukung Iran.
Serangan roket itu terjadi satu hari setelah militer AS menyerang fasilitas yang digunakan oleh milisi.
AS melakukan serangan udara terhadap dua fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di Suriah dan Irak karena peningkatan jumlah serangan roket terhadap pasukan dan pangkalan AS di Irak.
Tindakan pertama militer AS yang diketahui di bawah Presiden Joe Biden terjadi pada Februari ketika menyerang sebuah situs di Suriah yang digunakan oleh dua kelompok milisi yang didukung Iran.
Baca juga: Drone Kamikaze Zala Lancet Rusia Sukses Hantam Target Teroris di Suriah
Serangan ini sebagai tanggapan atas serangan roket terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut.
Serangan itu menimbulkan kekhawatiran di antara anggota parlemen, yang mengatakan Biden tidak meminta otorisasi kongres yang diperlukan.
Gedung Putih mengatakan serangan itu didukung oleh Pasal II Konstitusi serta piagam PBB.
Pada akhir September, AS melakukan serangan udara yang menargetkan seorang pemimpin senior Al Qaeda di kota barat laut Idlib di Suriah. (Tribunnews.com/Alarabiya/CNN/Hasanah Samhudi)