TRIBUNNEWS.COM - Beberapa negara telah melarang perjalanan dari beberapa negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, Botswana, Zambia, dan Zimbabwe, karena kekhawatiran atas varian baru sejak Kamis (25/11/2021) kemarin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lantas menetapkan varian baru Covid-19, Omicron sebagai variant of concern (VOC).
Mengutip Al Jazeera, ilmuwan Afrika Selatan telah mendeteksi sejumlah kecil varian, yang disebut B.1.1529, pada Selasa (23/11/2021), dalam sampel penelitian dari tanggal 14 hingga 16 November 2021.
Baca juga: Demi Menahan Masuknya Strain Omicron, Israel Perkenalkan Larangan Paling Ketat Di Dunia
Baca juga: Pfizer: Vaksin Baru Siap dalam 100 Hari Jika Varian Covid-19 Omicron Kebal Terhadap Vaksin Saat Ini
Berikut ini Tribunnews rangkum fakta-fakta terkait varian Omicron dari berbagai sumber:
Omicron Disebut B.1.1.529
Omicron ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) pada Jumat (25/11/2021) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena mutasinya yang mengkhawatirkan.
Langkah tersebut juga diambil karena ada bukti awal yang menunjukkan "peningkatan risiko infeksi ulang lewat varian ini".
Melansir Guardian, varian Omicron awalnya disebut sebagai B.1.1.529.
WHO memberikan nama varian tersebut dengan huruf Yunani untuk menghindari labeling stigmatis agar tidak mengaitkan varian baru dengan lokasi ditemukan atau pertama kali terdeteksi.
Baca juga: Strain Omicron Mungkin Sudah Ada di AS, Dprediksi Akan Menyebar di Seluruh Wilayah
Pertama kali Omicron terdeteksi
Varian B.1.1.529 diidentifikasi pada Selasa (23/11/2021) dan diklaim sebagai VOC karena tingginya jumlah mutasi, yang menyebabkan penurunan kekebalan (vaksin).
Omicron juga terkait dengan lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona di provinsi Gauteng, Afrika Selatan, daerah perkotaan yang berisi Pretoria dan Johannesburg, dalam dua minggu terakhir.
Kedua faktor ini menempatkannya dengan cepat di radar pemantau internasional.
Kepala penasihat medis untuk Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris menggambarkan varian itu sebagai "yang paling mengkhawatirkan yang pernah kami lihat ".
Baca juga: Hadapi Virus Corona Omicron, Jepang Lakukan Tindakan Pengetatan Karantina Selama 10 Hari