Sepanjang kepemimpinannya, Donald Trump melakukan banyak hal untuk Israel khususnya kepada sekutunya Benjamin Netanyahu.
Mulai dari mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel hingga mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, yang direbut dari Suriah selama perang pada tahun 1967.
Diketahui, Netanyahu mengucapkan selamat kepada Joe Biden di akun Twitternya dan via video yang dirilis pada 8 November 2020.
Ucapan itu ia lakukan sehari setelah perhitungan suara menunjukkan Biden menang.
Netanyahu, dalam postingannya mengatakan, memiliki hubungan pribadi yang "panjang & hangat" selama hampir 40 tahun dengan Biden.
Ia melihat presiden baru AS itu sebagai "teman baik Israel" dan berharap untuk bekerja sama.
Dalam cuitan terpisah, Netanyahu berterima kasih kepada Trump atas semua andil yang dilakukan mantan presiden itu kepada Israel.
Baca juga: Cegah Skandal Peretasan, Israel Perketat Kebijakan Ekspor Teknologi Siber
Baca juga: Naftali Bennett, Perdana Menteri Baru Israel yang Berhasil Akhiri Jabatan 12 Tahun Netanyahu
Meskipun memposting ucapan selamatnya secara online, Netanyahu tidak langsung menelepon Biden setelah pemilihan.
Dia menunggu dua minggu untuk menghubungi Biden, yang mana menuai kritik dari beberapa orang di Israel.
Jurnalis Barak Ravid berbicara dengan Trump dua kali pada 2021 ini sebagai bagian dari penelitian buku baru tentang Kesepakatan Abraham (Abraham Accords), yang akan diterbitkan pada Minggu.
Kutipan dari wawancara itu muncul di harian terlaris Israel Yedioth Ahronoth, serta situs berita Axios yang berbasis di AS.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)