Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Masker Jepang yang dibagikan gratis pemerintah Jepang biasa disebut Abenomask, sisanya sebanyak 82 juta masker akan dibuang semua akhir tahun ini untuk mengurangi biaya penyimpanan 600 juta yen.
"Kita akan buang semua akhir tahun ini," tekan PM Jepang Fumio Kishida Selasa ini (21/12/2021).
Pada Maret 2021, apa yang disebut "Abenomask" yang didistribusikan oleh pemerintah ke semua rumah tangga pada musim semi 2020 memiliki sekitar 82 juta persediaan yang tersisa, dan biaya penyimpanan lebih dari 600 juta yen.
Pada konferensi pers, Perdana Menteri Kishida mengatakan tentang distribusi ke "Abenomask", "Pada musim semi tahun lalu ketika infeksi korona baru baru mulai menyebar, banyak orang tidak bisa mendapatkan masker sama sekali dan itu menjadi masalah."
“Pemerintah memutuskan untuk membagikan masker kain kepada semua orang, dan setelah itu, produksi dan distribusi masker pulih, dan sekarang kekhawatiran tentang kelangkaan masker benar-benar hilang, dan tujuan awal tercapai. Saya menekankan pentingnya hal tersebut."
Selain itu, Perdana Menteri Kishida mengatakan, "Dari sudut pandang peningkatan efisiensi keuangan, kami mendistribusikan persediaan masker kain pemerintah kepada mereka yang ingin menggunakannya secara efektif, dan menginstruksikan mereka untuk membuangnya pada akhir tahun fiskal ini," tekannya lagi.
Inventaris "Abenomask", yang dikritik oleh Diet karena biaya penyimpanan cukup besar, akan dibuang pada akhir FY2021. Diskusi masker Jepang dilakukan kelompok pecinta Jepang silakan gabung gratis lewat email: info@tribun.in