TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Israel mengumumkan pada hari Selasa (21/12/2021) akan menawarkan suntikan vaksinasi keempat untuk warga di atas 60 tahun atau golongan rentan.
Keputusan itu diambil setelah muncul kekhawatiran akibat varian Omicron.
Dilansir The Washington Post, Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan ia memerintahkan pemerintah untuk segera mempersiapkan pendistribusian dosis keempat.
"Seperti yang kami lakukan dengan booster di gelombang delta, kami bermaksud untuk aktif dan melakukan terobosan, dan melakukan segalanya untuk menang," tulisnya dalam cuitan Twitter.
"Dunia akan mengikuti kami."
Baca juga: Israel Laporkan Kematian Pertama Pasien dengan Varian Omicron
Baca juga: Israel akan Beri Vaksin Covid-19 Dosis Keempat untuk Lansia
Komite penasihat Kementerian Kesehatan merekomendasikan dosis keempat untuk orang berusia 60 tahun ke atas, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan petugas kesehatan.
Semua penerima yang memenuhi syarat dapat mendapatkan dosis keempat mereka 4 bulan sejak dosis ketiga.
Kementerian Kesehatan telah melaporkan 341 kasus yang dikonfirmasi, dan ratusan lainnya diduga varian omicron pada Selasa.
Kematian Pertama terkait Omicron di Israel
Berita tentang dosis keempat datang pada hari yang sama ketika sebuah rumah sakit di negara itu mengumumkan kematian pertama terkait omicron.
Rumah Sakit Soroka, di kota selatan Beersheba, mengatakan seorang pasien berusia 65 tahun meninggal setelah dua minggu dirawat di rumah sakit.
Pria itu dilaporkan memiliki sejumlah kondisi medis yang berkontribusi pada kematiannya.
"Mobiditasnya terutama berasal dari penyakit yang sudah ada sebelumnya dan bukan dari infeksi pernapasan yang timbul dari virus corona," kata rumah sakit itu dalam sebuah pernyataan.
Dia hanya menerima dua dosis vaksin, dan sudah lebih dari enam bulan telah berlalu sejak menerima dosis kedua, menurut media Israel.