"Bahkan ketika kasus Covid-19 terjadi, kami menanganinya secara efektif dan tidak ada penyebaran penyakit. Wajar jika kebijakan pencegahan epidemi diterima dengan baik," kata Han.
Jepang Tak Akan Mengirim Pejabat ke Olimpiade Beijing
Sementara itu, Jepang tidak akan mengirim pejabatnya sebagai perwakilan dalam ajang Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 yang akan berlangsung pada Februari mendatang.
Dalam konferensi pers Jumat (24/12/2021), Jepang menyatakan tidak membuat keputusan ini sebagai boikot diplomatik.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan, sejumlah petinggi Olimpiade Jepang dan Ketua Paralimpiade tetap akan menghadiri acara di Beijing nanti.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengaku tidak berencana hadir dalam gelaran Olimpiade Beijing.
Festival olah raga dunia ini sebenarnya mendapat banyak seruan boikot dari para aktivis dan kritikus.
Terlebih karena adanya laporan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Uyghur di Xinjiang.
Baca juga: Kasus COVID Meningkat, Kota Xian di China Terapkan Lockdown Terketat Tahun Ini
Baca juga: 208 Orang Tewas Akibat Topan Rai di Filipina, Badai Kini Mengarah ke Vietnam dan China
Sejumlah pemerintah asing, anggota parlemen, pengadilan independen, dan kelompok kemanusiaan telah menyatakan perlakuan China terhadap Uyghur sebagai genosida.
Sejauh ini, Inggris, Kanada, dan Australia mengikuti AS untuk melakukan boikot diplomatik terhadap China.
Artinya, empat negara ini tidak akan mengirim delegasi resmi, meskipun atlet mereka tetap akan bertanding.
China geram dengan boikot ini dan mengancam AS akan melakukan pembalasan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)