News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Pimpinan Saudi Serang Kamp Militan Houthi di Ibu Kota Sanaa

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja bandara berjalan melalui puing-puing sebuah bangunan yang hancur setelah serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa di ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi pada 21 Desember 2021. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Koalisi pimpinan Saudi menyerang sebuah kamp militan Houthi di ibu kota Sanaa.

Koalisi, yang mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional melawan Houthi dalam perang saudara, mengatakan mereka menghancurkan gudang senjata di ibu kota yang dikuasai pemberontak, menurut Saudi Press Agency (SPA).

"Operasi di Sanaa merupakan tanggapan langsung terhadap upaya untuk mentransfer senjata dari kamp Al-Tashrifat di Sanaa," terang pernyataan pada Minggu (26/12/2021).

Baca juga: Pasukan Saudi Cegat dan Hancurkan Drone Bunuh Diri Houthi Yaman

Baca juga: PBB Jatuhkan Sanksi kepada 3 Militan Houthi atas Serangan Marib dan Arab Saudi

Warga Yaman memeriksa kerusakan menyusul laporan serangan udara semalam oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan ibu kota pemberontak Houthi , Sanaa, pada 24 Desember 2021.

Melansir Al Jazeera, Yaman telah dilanda perang saudara sejak 2014.

Puluhan ribu orang telah tewas akibat perang.

PBB menggambarkan kondisi di kawasan itu sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Arab Saudi telah lama menuduh Iran memasok senjata canggih kepada Houthi dan perwakilan Hizbullahnya melatih para militan, tuduhan yang dibantah Teheran.

Baca juga: AS Jual Rudal US$ 650 Juta ke Arab Saudi, Upaya Mencegat Serangan Udara Houthi

Seorang pekerja bandara berjalan melalui puing-puing sebuah bangunan yang hancur setelah serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi pada 21 Desember 2021. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Pada Sabtu (25/12/2021), koalisi meluncurkan operasi militer "skala besar" terhadap Houthi setelah rudal yang ditembakkan oleh pemberontak menewaskan dua orang di kerajaan itu, kematian pertama dalam tiga tahun.

Serangan udara pada Sabtu itu menewaskan tiga warga sipil, termasuk seorang anak dan seorang wanita, kata petugas medis Yaman kepada kantor berita AFP.

Rudal, drone ditembakkan ke Arab Saudi

Koalisi telah mengintensifkan serangan udara di Sanaa, menargetkan bandara awal pekan ini.

Baca juga: Profesor di Yaman Ditembak Mati saat Berjalan, Sempat Kritik Kelompok Houthi di Medsos

Gambar yang diambil pada 21 Desember 2021 ini menunjukkan pandangan umum tentang kehancuran menyusul serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak Houthi. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Operasinya sebagian besar telah dihentikan karena blokade yang dipimpin Saudi sejak Agustus 2016, dengan pengecualian untuk penerbangan bantuan.

Kelompok bersenjata itu sering meluncurkan rudal dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi, yang ditujukan ke bandara dan infrastruktur minyaknya.

Koalisi yang dipimpin Saudi mengatakan pada hari Minggu bahwa kelompok Houthi telah menembakkan 430 rudal balistik dan 851 drone bersenjata ke Arab Saudi sejak perang dimulai pada 2015, menewaskan 59 warga sipil Saudi.

Juru bicara aliansi Saudi, Jenderal Turki al-Malki, mengatakan gerakan itu telah menggunakan bandara Sanaa sebagai pangkalan untuk melancarkan serangan ke kerajaan.

Baca juga: Houthi Kembali Serang Arab Saudi, Fasilitas Minyak dan Sistem Pertahanan Rudal Jadi Sasaran

Tentara yang setia kepada pemberontak Houthi Yaman memeriksa puing-puing sebuah bangunan yang hancur setelah serangan udara yang dilaporkan oleh koalisi pimpinan Saudi yang menargetkan Bandara Internasional Sanaa, ibukota Yaman yang dikuasai pemberontak, pada 21 Desember 2021. (Photo by MOHAMMED HUWAIS / AFP) (AFP/MOHAMMED HUWAIS)

Malki berbagi video dengan wartawan yang katanya menunjukkan penasihat militer dari kelompok Syiah Lebanon Hizbullah, membantu Houthi di Yaman. Hizbullah dan Houthi menyangkal kelompok Libanon memiliki peran dalam perang.

Lebih dari 80 persen penduduk Yaman yang berjumlah sekitar 30 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Berita lain terkait Houthi

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini