News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Rumah Sakit di Israel Mulai Berikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat sebagai Bentuk Percobaan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas medis Israel Magen David Adom memegang botol vaksin Pfizer-BioNtech di kota Ramat Gan Israel dekat Tel Aviv, pada 23 Desember 2021. Sebuah rumah sakit besar di Israel akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada 150 stafnya

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rumah sakit besar di Israel akan mulai memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada 150 stafnya, Senin (27/12/2021).

Pemberian vaksin dosis keempat itu sebagai bentuk percobaan untuk menentukan apakah dosis tersebut diperlukan.

Dilansir The National, Pusat Medis Sheba yang berlokasi di dekat Tel Aviv mengatakan studinya akan membantu para otoritas membuat kebijakan kesehatan di Israel serta di luar negeri.

Sebelumnya, panel ahli kementerian kesehatan negara itu merekomendasikan untuk menawarkan dosis keempat vaksin Pfizer-BioNTech kepada warga Israel berusia 60 tahun ke atas yang sudah menerima suntikan booster setidaknya empat bulan lalu.

Sejauh ini, Israel telah melaporkan 1.118 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron yang menyebar cepat.

Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 juga berlipat ganda setiap dua hari.

Baca juga: Politisi PKS Minta Kemenlu Taat Konstitusi Terkait Isu Normalisasi Hubungan dengan Israel

Baca juga: Iran Tembakkan Rudal untuk Peringatkan Israel: Buat Kesalahan Kecil, Kami akan Potong Tangan Mereka

Seorang petugas kesehatan Israel menyeka lengan seorang anak berusia lima tahun setelah memberikan dosis vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 di Clalit Health Services di Yerusalem pada 23 November 2021, saat Israel memulai kampanye vaksinasi virus corona untuk anak-anak berusia lima tahun ke 11. (Photo by MENAHEM KAHANA / AFP) (AFP/MENAHEM KAHANA)

Tetapi persetujuan akhir oleh direktur jenderal kementerian tidak langsung ditetapkan.

Saat ini masih menjadi perdebatan publik mengenai apakah ada cukup informasi ilmiah untuk membenarkan booster keempat ini.

Pusat Medis Sheba tidak mengatakan berapa lama uji cobanya akan berlangsung.

"Kami akan memeriksa efek dosis keempat pada tingkat antibodi dan morbiditas dan kami akan mengukur keamanannya," kata Gili Regev-Yochay, direktur studi tersebut.

"Kami akan mengetahui kemudian apakah kita memang perlu melakukan dosis keempat, dan kepada siapa."

150 pekerja medis Sheba yang ikut dalam uji coba telah mendapat persetujuan Kementerian Kesehatan.

Mereka sudah mendapat suntikan booster (dosis ketiga) selambat-lambatnya 20 Agustus lalu.

Naftali Bennett: Dunia akan Mengikuti Kami

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini