Ada karya dari China, Semenanjung Korea, Indonesia, serta tentu saja mainan tema Harimau dari Jepang.
Nagao, yang lahir di tahun Macan, dikatakan telah mengabdikan dirinya untuk mengoleksi ketika dia berusia 20 tahun saat dia membeli sebuah papier mache kecil di sebuah festival kuil.
Dia adalah seorang pekerja Jepang di bagian transfer uang.
Dia berhasil memanfaatkan jaringannya untuk menyiapkan bubur kertas (untuk mainan) dengan cita rasa daerah yang kaya.
Sebuah tanda yang disebut "Kyokodo" digantung di ruangan tempat barang-barang koleksi ditempatkan, dan simbolnya adalah boneka Fukusuke yang berwajah harimau.
"Mungkin dia memproyeksikan dirinya sendiri. Tentu saja, dia adalah penggemar Hanshin Tigers (tim bisbol terkenal Jepang dari Prefektur Hyogo)," kata Ori Ozaki, seorang kurator.
Pameran akan berlangsung hingga 23 Februari 2022. Dibuka dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. Tutup pada hari Rabu. Museum Mainan Jepang telepon 079 - 232 - 4388.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.