"Tiga puluh tiga tahun menunggu, malam kerinduan yang tak terhitung, dan akhirnya peta yang digambar tangan dari ingatan, ini adalah momen pelepasan yang sempurna setelah 13 hari," tulis Li di profil Douyin sebelum bertemu keluarganya.
"Terima kasih semua orang yang telah membantu saya bersatu kembali dengan keluarga saya."
Baca juga: China Hidupkan Matahari Buatan yang 5 Kali Lebih Panas dari Aslinya, Menyala Lebih dari 17 Menit
Baca juga: AS Tuduh China Sedang Memperluas Persenjataan Nuklir dengan Cepat, Pejabat Senior Beijing Membantah
Kepada Paper, Li menyebut ibunya menangis saat melakukan telepon dengannya.
"Ibuku menangis begitu aku menelepon."
"Setelah panggilan video, saya mengenalinya sekilas. Ibuku dan aku memiliki bibir yang sama, bahkan gigiku," ujarnya.
Li Jingwei diculik pada tahun 1989.
Dia dijual ke sebuah keluarga di Lankao, lebih dari 1.100 mil jauhnya dari rumah.
Penculikan anak sering terjadi di China dan Li mungkin dibawa kabur karena banyaknya keluarga yang menginginkan anak laki-laki.
Li sendiri terdorong untuk mencari keluarga aslinya setelah melihat beberapa kisah pertemuan korban penculikan dengan orang tua kandungnya.
Salah satunya, kata dia, kasus Guo Gangtang yang viral mencari putranya selama 24 tahun.
Guo Gangtang menempuh perjalanan lebih dari 300.000 mil menggunakan sepeda motor hingga akhirnya dapat bertemu anaknya.
"Ketika saya melihat kisah Guo Gangtang, saya berpikir, 'Saya harus mencoba menemukan orang tua kandung saya. Saya ingin melihat mereka ketika mereka masih hidup'," kata Li.
Baca juga: Canggih, China Kini Punya Robot Jaksa The AI, Sang Pembasmi Kejahatan
Baca juga: Bus Listrik Imut BYD J6 Bikinan China Menjajah Pasar Jepang, Ini Spesifikasinya
"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi karena orang tua saya seharusnya semakin tua sekarang."
"Saya khawatir ketika saya mengetahui dari mana saya berasal, mereka mungkin telah meninggal," katanya kepada Henan Television setelah memposting petanya.
Li sekarang tinggal di Provinsi Guangdong, di China selatan.
Sebelumnya, dia sempat bertanya kepada orang tua angkatnya soal asal-usulnya.
Bahkan Li juga berkonsultasi dengan database DNA, namun saat itu usahanya tak membuahkan hasil.
(Tribunnews.com/Ika Nur Cahyani)