Caitlin Moran menceritakan kisah perjuangan hidupnya sendiri sebagai seorang perempuan.
2. My Life On the Road karya Gloria Steinem
Gloria Steinem adalah aktivis perempuan ternama sejak dia menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan feminis di akhir tahun 60-an.
Karyanya sebagai kolumnis untuk majalah New York yang terangkum dalam buku ini tentu saja telah merangkum momen-momen menantang dan mengubah hidup.
Baca Juga: 5 Buku Rekomendasi Harry Styles, Salah Satunya Jadi Inspirasi Lagu 'Watermelon Sugar'
Tempat-tempat yang dia kunjungi dan orang-orang yang dia temui semuanya berperan dalam apa yang paling berarti dalam hidupnya.
3. The Vagina Monologues karya Eve Ensler
Dalam buku ini, Eve mengajak beberapa perempuan untuk berbicara soal alat kelaminnya sendiri sebagai kekuatan perempuan.
Eve juga menggambarkan apa yang terjadi bila vagina dapat berbicara dan menceritakan pengalamannya sebagai perempuan.
Buku dengan pesan yang kuat ini cukup kontroversial namun dinilai sebagai literasi feminis modern yang berpengaruh.
Baca Juga: 4 Buku yang Gambarkan Suasana Perang Afghanistan di Masa Lalu, Salah Satunya Kite Runner
4. The Complete Persepolis karya Marjane Satrapi
Novel grafis Marjane Satrapi tidak seperti novel grafis lainnya. Gambar dan kata-kata yang diciptakan merupakan kisah seorang perempuan muda Iran yang beranjak dewasa selama Revolusi Islam.
Penulis mengikuti kisah perempuan tersebut saat dikirim ke Austria untuk sementara waktu demi keselamatannya.