Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid baru-baru ini menulis artikel pada surat kabar the Daily Mail untuk menguraikan keprihatinannya atas perkembangan kasus virus corona (Covid-19) terbaru di seluruh negeri dan keraguan beberapa orang terhadap vaksinasi.
Saat ia menyampaikan argumennya, dirinya pun menyebutkan nama pemain tenis terkenal dunia yakni Novak Djokovic.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (9/1/2022), Javid mengatakan bahwa ia kecewa mendengar pernyataan atlet tersebut yang 'memicu skeptisisme tentang vaksin'.
"Kita tidak bisa mengandalkan figur publik saja untuk menunjukkan kepemimpinan," tulis Javid.
Baca juga: Antivaksin Bawa Penderita Covid-19 Pulang dari RS, Beberapa Hari Kemudian Pasien Itu Meninggal
Ia juga merefleksikan gagasan kebebasan individu dan bagaimana hal tersebut harus ditafsirkan selama pandemi ini.
"Saya sangat percaya pada kebebasan individu dan kemampuan orang untuk membuat pilihan tentang apa yang terbaik bagi mereka.
Keyakinan pada kebebasan itu sejalan dengan keyakinan bahwa kita semua memiliki kewajiban untuk menggunakan kebebasan kita secara bertanggung jawab, agar tidak mengancam keselamatan atau kebebasan orang lain," papar Javid.
Menurutnya, setiap pilihan tentunya memiliki konsekuensi, sehingga saat ini adalah waktu yang tepat untuk memilih.
"Mereka yang tidak divaksinasi harus mengakui bahwa alasan mereka dapat merayakan Natal tanpa pembatasan di tahun lalu adalah karena begitu banyak yang membuat pilihan yang berbeda," kata Javid.
Bintang tenis Serbia Novak Djokovic yang dikenal dengan sikap anti-vaksinasi dan tidak ingin dipaksa untuk divaksinasi demi bisa berkompetisi di turnamen, saat ini tinggal di pusat penahanan imigrasi di Melbourne, Australia.
Ini terjadi setelah pihak berwenang negara itu mencabut visanya dengan alasan pelanggaran aturan vaksinasi.
Mereka menyebut Djokovic 'gagal memberikan bukti yang tepat' di bandara setempat.
Fakta petenis papan atas itu telah dites positif terinfeksi Covid-19 pada bulan lalu, bukan merupakan alasan yang tepat untuk mendapatkan pengecualian vaksinasi.
Kasus Djokovic ini pun akan disidangkan di pengadilan pada 10 Januari mendatang.
Perlu diketahui, bintang tenis berusia 34 tahun itu selama ini dikenal dengan sikap anti-vaksinasinya dan mengaku ingin memiliki pilihan yang terbaik untuk tubuhnya.