News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diplomat Serbia: Novak Djokovic Korban Permainan Politik

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota komunitas Serbia setempat berkumpul di luar pusat penahanan pemerintah tempat juara tenis Serbia Novak Djokovic tinggal di Melbourne pada 9 Januari 2022. (Photo by William WEST / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Pertarungan hukum terkait visa Australia milik petenis dunia asal Serbia, Novak Djokovic telah memicu kemarahan dan frustrasi diantara para penggemarnya di seluruh dunia.

Pernyataan ini disampaikan Diplomat Serbia selaku Kuasa Usaha di Kedutaan Besar Serbia di Rusia, Slavouljub Tsaric.

Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (11/1/2022), pengadilan federal Australia menolak pembatalan visa Djokovic pada Senin kemarin, dengan mengatakan bahwa para pejabat Australia tidak memberikan cukup waktu bagi sang petenis untuk menanggapi tuduhan 'pelanggaran aturan ketat masuk negara itu'.

Hakim memerintahkan agar petenis tersebut segera dibebaskan dari pusat detensi imigrasi.

Baca juga: Nadal: Kasus yang Dialami Djokovic Seperti Sirkus. Dia Bisa Main Tanpa Masalah Jika Dia Mau Divaksin

"Saya berharap pihak berwenang Australia menghormati keputusan pengadilan mereka. (Menghormati) keputusan pengadilan adalah atribut dari aturan hukum," kata Tsaric.

Ia menegaskan bahwa Djokovic tidak mau menjadi 'korban permainan politik'.

"Novak Djokovic bukan penjahat, teroris atau migran ilegal, namun diperlakukan seperti itu oleh otoritas Australia yang memicu kemarahan dari para penggemar dan warga, bukan hanya Serbia tapi juga dunia," tegas Tsaric.

Polisi Melbourne diketahui juga telah menggunakan semprotan merica pada Senin kemarin untuk membubarkan kerumunan penggemar Djokovic di luar kantor tim hukumnya.

Beberapa penggemar terlihat membalut diri mereka menggunakan bendera Serbia.

Perlu diketahui, Djokovic rencananya akan bermain di Australian Open namun kemudian ditahan pada pekan lalu saat mencoba memasuki negara itu di bawah pengecualian medis untuk vaksinasi virus corona (Covid-19).

Mengutip dokumen pengadilan, ia mengaku kepada pejabat perbatasan bahwa dirinya belum divaksinasi, namun telah pulih dari Covid-19 pada bulan lalu dan menghasilkan tes negatif pada 22 Desember 2021.

Kendati telah menyampaikan hal tersebut, pejabat terkait tetap mencabut visanya dan menyatakan bahwa petenis itu telah melanggar aturan.

Baca juga: Menkes Inggris Kecewa dengan Sikap Skeptis Novak Djokovic Soal Vaksin

Tsaric pun berharap Djokovic bisa bermain di turnamen itu, namun partisipasinya saat ini masih dalam ketidakpastian.

Karena Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke menegaskan bahwa setelah keputusan pengadilan pada Senin kemarin, dirinya masih dapat mencabut visa petenis itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini