Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Sebagai kota terpadat di Turki, Istanbul telah menjadi pusat peningkatan kasus infeksi virus corona (Covid-19) terkait varian Omicron.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Turki, Fahrettin Koca.
Dikutip dari laman Hurriyet Daily News, Selasa (11/1/2022), kasus infeksi harian di negara itu telah mengalami peningkatan baru-baru ini, dengan capaian lebih dari 60.000 kasus, level ini sempat dialami Turki pada April 2021.
"Kasus rawat inap karena Covid-19 di Turki telah meningkat 6,2 persen dalam 3 minggu terakhir," cuit Koca dalam akun Twitternya pada 9 Januari lalu.
Namun ia mencatat belum ada peningkatan signifikan terkait jumlah pasien yang dirawat di Unit Perawatan Intensif (ICU) atau intubasi.
Baca juga: Kabar Terkini Kasus Omicron di Indonesia: Total 414 Orang, Mayoritas Asal Turki dan Arab Saudi
"Sebagian besar pasien adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun dan orang-orang dengan penyakit kronis," jelas Koca.
Pada 6 Januari lalu, kasus infeksi harian mencapai level tertinggi sepanjang masa yakni 68.413, saat varian Omicron melanda negara itu.
Hingga saat ini, Covid-19 telah menyebabkan infeksi pada hampir 9,3 juta orang dan menewaskan lebih dari 81.000 pasien di Turki.
Sementara itu, jumlah vaksin yang diberikan di negara itu telah melebihi 136 juta dosis, dengan hampir 52 juta orang telah disuntik dosis kedua.
Baca juga: Ada 318 Kasus Omicron di Indonesia, Kemenkes: Mayoritas dari Turki dan Arab Saudi
Lebih dari 21 juta orang telah diberikan dosis penguat (booster), dan lebih dari 57 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Turki meluncurkan program vaksinasi pada Januari 2021 dengan vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan China yakni Sinovac, kemudian mereka mulai menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.
Lalu pada awal bulan ini, pemerintah negara itu menambahkan vaksin yang dikembangkan secara lokal yakni Turkovac ke gudang vaksinnya.
Menghadapi ancaman dari kemunculan varian Omicron, pejabat pemerintah dan pakar kesehatan Turki pun telah mengintensifkan seruan kepada masyarakat untuk segera divaksinasi.
Data Kementerian Kesehatan Turki menunjukkan bahwa tingkat vaksinasi antar provinsi sangat bervariasi.
Di Istanbul, sekitar 77 persen dari populasi orang dewasa telah divaksinasi secara penuh.
Sedangkan tingkat yang sesuai adalah 82 pesen di Ankara dan lebih dari 84 persen di Zmir yang merupakan kota terbesar ketiga di Turki.
Sementara itu, di provinsi tenggara Anliurfa, hanya 60 persen dari populasi orang dewasa yang telah menerima dua dosis vaksin.
Namun di provinsi terdekat yakni Osmaniye, tingkat vaksinasi telah mencapai 88 persen.