Bukan kali pertama kabel bawah laut rusak
Ini bukan pertama kalinya satu-satunya kabel bawah laut Tonga rusak.
Serangan cuaca buruk pada tahun 2019 menimbulkan kerusakan tak terduga pada kabel, menyebabkan pemadaman total layanan seluler dan internet bagi 100.000 penduduk di negara kepulauan itu.
Amanda Watson, seorang peneliti dari Departemen Urusan Pasifik Universitas Nasional Australia, mengatakan telekomunikasi dan akses internet di Tonga menjadi sorotan setelah insiden itu.
Beberapa dari mereka (perusahaan telekomunikasi) hanya memiliki satu kabel bawah air masing-masing.
"Akan ideal jika setiap negara dapat memiliki lebih dari satu kabel, untuk menyediakan beberapa redundansi jika satu kabel rusak," katanya.
Baca juga: Material Erupsi Gunung Berapi Tonga Racuni Ekosistem Laut, Ilmuwan: Bisa Berlangsung Bertahun-tahun
Baca juga: Pengamatan Dampak Tsunami di Tonga Dilakukan Melalui Pesawat, Beberapa Daerah Tertutup Tanah dan Abu
Abu menghambat upaya penyelamatan
Letusan Tonga menyebabkan sebagian besar Tonga diselimuti abu tebal, menghambat pesawat bantuan mendarat dan mengirimkan makanan dan air minum yang sangat dibutuhkan.
Pihak berwenang Selandia Baru mengatakan landasan pacu utama bandara Tonga diperkirakan akan dibersihkan hari ini, setelah tim penyelamat dan sukarelawan bekerja keras untuk membersihkan abu dari landasan menggunakan gerobak dorong dan sekop.
Seorang perwakilan PBB untuk wilayah tersebut menambahkan bahwa sementara pembersihan abu di pulau utama Tongatapu terbukti lebih sulit dari yang diharapkan, kemajuan yang baik telah dibuat dan diharapkan penerbangan akan segera dilanjutkan.
"Kami pikir itu akan beroperasi [Selasa], tetapi belum sepenuhnya dibersihkan karena lebih banyak abu yang jatuh," kata Jonathan Veitch kepada wartawan.
Mr Veitch juga memuji respon cepat dari Selandia Baru dan Australia dalam bekerja untuk mengirimkan bantuan melalui kapal angkatan laut, yang katanya memiliki kemampuan untuk desalinasi air laut dan menyediakan pasokan segar untuk penduduk setempat.
Letusan gunung berapi hari Sabtu terasa hingga ke Amerika Serikat. Di Peru, dua orang tenggelam dalam gelombang tinggi yang tidak normal sementara pantai di dekat ibu kota Lima ditutup setelah tumpahan minyak.
Berita lain terkait dengan Tonga
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)