TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Amerika Serikat pada Selasa (18/1/2022) waktu setempat meningkatkan penilaiannya tentang kemungkinan serangan Rusia ke Ukraina.
"Kami yakin, sekarang kita berada pada tahap di mana Rusia kapan saja bisa melancarkan serangan ke Ukraina," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, seperti dilansir dari Channel News Asia.
Psaki mengungkapkan hal ini menjelang pertemuan pejabat tinggi terkait ketegangan menyangkut Ukraina.
Dengan puluhan ribu tentara Rusia berkumpul di perbatasan Ukraina, upaya diplomatik diintensifkan untuk mencegah perang di pinggiran timur Eropa.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Ukraina untuk melakukan pembicaraan pada hari Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Amerika Serikat dan Sekutu Eropa Siap Bertemu Rusia di NATO Bahas Ukraina
Baca juga: NATO Membuka Lebih Banyak Pembicaraan dengan Rusia di Tengah Ketegangan Ukraina
Ia juga akan mengunjungi Berlin untuk bertemu sekutu Eropa pada hari Kamis (20/1/2022), dan Jenewa untuk bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat (21/1/2022).
Rusia sebelumnya telah menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina, di mana pada 2014 telah merebut satu provinsi dan mendukung pemberontak separatis di wilayah lain.
Namun, peningkatan besar-besaran persenjataan dan pasukan ofensif Moskow menimbulkan kekhawatiran bahwa setidaknya serangan potensial sedang dipersiapkan.
Ini dilakukan untuk mendukung tujuan Kremlin yang lebih luas yang mencegah Ukraina bergabung dengan kelompok Barat.
Di antara tuntutan Rusia adalah janji dari aliansi NATO bahwa mereka tidak pernah menawarkan keanggotaan kepada Ukraina.
Baca juga: Menlu AS dan Jerman Satu Sikap Hadapi Ancaman Rusia Terhadap Ukraina
Baca juga: Bertemu 8 Jam, AS dan Rusia Belum Capai Kesepakatan tentang Krisis Ukraina
Kekhawatiran persiapan Rusia ini ditambah dengan berlangsungnya latihan perang antara Rusia dan Belarusia.
Pasukan Rusia dikerahkan ke Belarusia dalam latihan perang yang disebut United Resolve pada Selasa (18/1/2022).
Latihan ini berbarengan dengan peningkatan pasukan Rusia di perbatasan timur Ukraina.
“Belarusia dan Rusia akan mengadakan inspeksi mendadak terhadap kekuatan dan kemampuan Negara Serikat sebelum latihan bersama yang dijadwalkan pada Februari,” sebut kantor berita resmi Rusia TASS, seperti dilansir dari UPI.