TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Rabu kemarin mengumumkan akhir dari apa yang disebut sebagai Rencana atau Plan B yang diterapkan di Inggris sejak Desember 2021, untuk mencegah penyebaran varian baru virus corona (Covid-19) Omicron.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (20/1/2022), berbicara di hadapan Parlemen negaranya, Johnson mengatakan bahwa panduan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH), persyaratan untuk memakai masker serta penggunaan paspor Covid-19 untuk beberapa pengaturan akan dibatalkan pada pekan depan.
"Pemerintah ini mengambil keputusan terberat secara benar, pemerintah 'akan mempercayai penilaian rakyat Inggris' dalam hal penerapan langkah-langkah jarak sosial dan penutup wajah untuk mencegah penyebaran virus," kata Johnson kepada anggota parlemen.
Perlu diketahui, yang disebut sebagai Plan B ini awalnya diluncurkan pada Desember 2021 untuk memerangi penyebaran varian yang sangat menular.
Menanggapi pengumuman tersebut, pemimpin Partai Buruh, Keir Starmer menyebutnya sebagai upaya untuk mengalihkan opini publik tentang krisis yang dihadapi Johnson.
Baca juga: Kasus Omicron Bertambah, Gedung Putih Akan Bagikan 400 Juta Masker N95 Gratis ke Seluruh AS
Karena ia tengah menghadapi pengungkapan isu bahwa dirinya bersama stafnya di Downing Street telah mengadakan pesta selama pemberlakuan sistem penguncian (lockdown) Covid-19.