News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan AS di Suriah Tewaskan 12 Orang, Termasuk Wanita dan Anak-anak

Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berpatroli di sebuah jalan di kota Hasakeh, Suriah utara pada Minggu (23/1/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan operasi khusus Amerika Serikat (AS) melakukan serangan di barat laut Suriah.

Sejumlah sumber lokal pada Kamis (3/2/2022) menyebut, setidaknya 12 orang, termasuk tujuh anak-anak dan tiga wanita tewas dalam operasi semalam di dekat perbatasan Turki di Provinsi Idlib.

Provinsi Idlib merupakan kantong pemberontak terakhir yang melawan pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan misi itu berhasil tetapi tidak memberikan rincian tentang siapa yang menjadi target serangan itu, atau apakah ada korban.

"Pasukan Operasi Khusus AS di bawah kendali Komando Pusat AS melakukan misi kontra-terorisme malam ini di barat laut Suriah," kata Sekretaris Pers Pentagon, John Kirby.

"Tidak ada korban AS. Informasi lebih lanjut akan diberikan saat tersedia."

Baca juga: Iron Dome Suriah Cegat Rentetan Rudal Israel yang Targetkan Damaskus

Menurut Reuters, serangan itu diyakini menargetkan seorang yang diduga pejuang yang berafiliasi dengan Al Qaeda, tetapi tidak ada informasi lain tentang identitas orang tersebut dan tidak ada laporan langsung tentang pejuang yang terbunuh.

Warga mengatakan mereka mendengar suara tembakan keras selama operasi, menunjukkan perlawanan terhadap serangan itu.

Adapun serangan itu menghantam daerah padat penduduk di mana puluhan ribu orang yang mengungsi dari perang Suriah tinggal di kamp-kamp darurat atau perumahan yang penuh sesak.

Beberapa warga melihat bagian tubuh berserakan di sekitar sebuah rumah.

Baca juga: Remaja Australia di Suriah Minta Tolong di Tengah Kontak Senjata Islamic State dan Tentara Kurdi

Sementara itu, rekaman video yang diunggah oleh saluran TV Suriah pro-pemberontak menunjukkan seorang anak yang terluka sedang dibawa oleh penyelamat darurat.

Saluran itu mengatakan video tersebut diambil di Desa Atmeh, yang berada di sepanjang perbatasan di Provinsi Hatay, Turki selatan.

Charles Lister, rekan senior di Middle East Institute yang berbasis di Washington, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan warga yang melaporkan operasi itu berlangsung lebih dari dua jam.

"Jelas mereka menginginkan siapa pun yang masih hidup," kata Lister seperti dikutip Aljazeera.

"Ini sepertinya yang terbesar dari jenis operasi ini sejak serangan Al Baghdadi," katanya, mengacu pada serangan operasi khusus AS 2019 di barat laut Suriah yang menewaskan pemimpin ISIL (ISIS) Abu Bakr Al Baghdadi.

Warga dan pemberontak mengatakan beberapa helikopter mendarat di dekat Atmeh dan ledakan terdengar di dekat rumah seorang pejuang asing.

Pejuang yang diduga menjadi sasaran sedang bersama keluarganya pada saat serangan itu, kata seorang pejabat pemberontak yang menolak disebutkan namanya.

Seorang warga mengatakan penyelamat mengeluarkan setidaknya 12 mayat dari puing-puing gedung bertingkat.

Menurut saksi mata, pesawat pengintai tak dikenal masih melayang di daerah itu meski serangan itu tampaknya telah berakhir.

Pejabat pemberontak mengatakan keamanan dari Hay'et Tahrir Al Sham, kelompok pemberontak utama yang menguasai bagian barat laut Suriah, bergegas ke lokasi setelah serangan itu.

Baca juga: ISIS Duduki Penjara Teroris di Suriah Kurdi

Provinsi Idlib dan sekitarnya sebagian besar dikuasai oleh Hay'et Tahrir Al Sham, sebelumnya Front Al Nusra, yang merupakan bagian dari Al Qaeda hingga 2016.

Beberapa pejuang asing yang memisahkan diri dari kelompok tersebut telah membentuk kelompok Huras Al Din (Penjaga Agama), yang ditunjuk oleh AS sebagai "organisasi teroris asing", yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi sasaran serangan koalisi.

Selama bertahun-tahun, militer AS sebagian besar menggunakan pesawat tak berawak untuk membunuh operasi top Al- aeda di Suriah utara, di mana kelompok pejuang menjadi aktif selama perang saudara Suriah, yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.

Operasi koalisi pimpinan AS terhadap sisa-sisa sel tidur ISIL lebih sering terjadi di timur laut Suriah, yang dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi.

Baca juga artikel lain terkait Suriah

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini