News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 Turun, Spanyol Hapus Aturan Wajib Pakai Masker di Luar Ruangan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penumpang terlihat di stasiun metro Noerreport di Kopenhagen pada 1 Februari 2022, ketika Denmark menjadi negara UE pertama yang mencabut pembatasan virus corona meskipun ada rekor jumlah kasus. - Spanyol akan mencabut aturan memakai masker di luar ruangan karena kasus Covid-19 mulai turun.

Bekerja dari rumah juga tidak lagi diwajibkan, meski tetap sangat disarankan.

Baca juga: Kasus Kematian Harian Covid-19 Naik 10 Kali Lipat, Ini Dua Kemungkinan yang Terjadi

Baca juga: Efek Samping Vaksin Booster Sinopharm Menurut BPOM

Tahap kedua pelonggaran ditetapkan pada 16 Februari 2022, ketika klub malam dapat dibuka kembali setelah ditutup pada bulan Desember.

Kemudian area berdiri akan diizinkan lagi di konser, acara olahraga, dan bar.

Makan dan minum juga akan diizinkan di stadion, bioskop, dan transportasi umum mulai tanggal tersebut.

Macron juga menyarankan dalam wawancara pers yang diterbitkan Selasa (1/2/2022), bahwa pembatasan yang diberlakukan untuk sekolah, yang mencakup persyaratan masker, dapat dilonggarkan setelah liburan musim dingin yang dijadwalkan akhir bulan ini.

Optimis Tapi Tetap Hati-hati

Pihak berwenang memandang ancaman varian Omicron kurang berbahaya daripada jenis virus sebelumnya, meskipun lebih menular.

"Kami telah melihat pembalikan tren yang lemah selama beberapa hari terakhir, dengan lebih sedikit kasus yang diumumkan setiap hari daripada tujuh hari sebelumnya," kata juru bicara pemerintah Gabriel Attal kepada radio France Info Selasa.

Rata-rata 322.256 kasus tercatat selama tujuh hari sebelumnya, menurut angka terbaru, turun dari 366.179 seminggu yang lalu.

Attal menyebutnya sinyal yang sangat menggembirakan tetapi mengatakan para pejabat tetap berhati-hati karena sub-varian Omicron, BA.1, yang sangat menular tampaknya telah menunda puncak infeksi di negara lain.

Prancis juga masih memiliki sekitar 3.750 pasien Covid-19 dalam perawatan intensif, di atas target pemerintah 3.000, dan rata-rata negara itu melihat 261 kematian Covid-19 di rumah sakit setiap hari.

"Kami jelas telah melewati puncaknya, kami berharap penurunan akan cepat. Tapi kami datang dari tingkat stratosfer, jadi gelombang ini masih jauh dari selesai," kata ahli epidemiologi Mahmoud Zureik kepada harian Prancis Le Parisien, Rabu.

Hingga Selasa, Prancis telah mencatat 131.312 kematian akibat Covid-19 sejak awal wabah.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini