"Saat (Rayan jatuh) itu saya (sedang) mengalihkan pandangan darinya", katanya
Dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km dari kota Chefchaouen, dimulai pada Selasa malam.
Rekaman pada hari Kamis (3/2/2022) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan bahwa bocah itu masih hidup dan sadar, tetapi tidak ada pembaruan tentang kondisinya sejak itu.
Tim penyelamat mencoba untuk memberikan oksigen, makanan, dan air untuk bocah itu, tetapi tidak jelas apakah dia dapat menggunakannya.
Campuran tanah berbatu dan berpasir membuat tim penyelamat menganggap membuka lubang sumur sempit terlalu berbahaya.
Sebaliknya, buldoser digunakan untuk memotong parit besar di sebelah sumur.
Tim penyelamat kemudian mulai menggali secara horizontal untuk mencapai bocah itu.
Beberapa tim bekerja sepanjang waktu, menggunakan lampu sorot pada malam hari.
Operasi harus dihentikan beberapa kali untuk kru memeriksa bahwa lereng bukit aman dari keruntuhan dan tidak ada tanah yang masuk ke dalam sumur.
Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan operasi tersebut, menyanyikan lagu-lagu religi, berdoa dan meneriakkan "Allahu Akbar".
Beberapa bahkan berkemah di lokasi.
Dikutip dari New York Times, pada Sabtu sore, ketika tim penyelamat telah membuat terowongan beberapa inci dari tempat bocah itu terjebak, pihak berwenang tidak memberikan informasi tentang kondisi Rayan.
Mereka mengatakan bahwa tim tidak dapat menilai kesehatannya karena dia dalam keadaan berbaring miring sehingga sulit untuk melihatnya.
Waktu terus berjalan tanpa ada kabar resmi tentang status Rayan, semakin sulit untuk menghindari pertanyaan apakah dia masih hidup.