Namun masalah ini menjadi tak terhindarkan setelah Rusia mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Baca juga: Kasus Alexei Navalny Potensial Ancam Rusia di Proyek Nord Stream 2
Sejarah perselisihan harga energi
Perselisihan harga energi telah mengganggu hubungan antara Rusia dan Ukraina sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991, dengan Rusia memotong pasokan gas ke tetangganya pada beberapa kesempatan.
Rusia beberapa bulan terakhir membantah menggunakan energi untuk menekan Eropa.
CNN melaporkan Badan Energi Internasional menyalahkan Moskow karena berkontribusi pada krisis gas Eropa saat ini dengan memasok lebih sedikit dari yang bisa.
Nord Stream 2 dapat membantu mengubah keseimbangan kekuatan di Eropa dalam hal energi.
Saat ini, Rusia membutuhkan Ukraina, karena sejumlah besar gas yang dijualnya ke Eropa mengalir ke seluruh benua melalui negara itu.
Baca juga: Krisis Ukraina: 6 Kapal Perang Rusia Menuju Laut Hitam untuk Latihan
Apa yang dikatakan para pemain kunci?
Nord Stream 2 menjadi fokus utama ketika Kanselir Jerman Olaf Scholz mengunjungi Gedung Putih pada Senin (7/2/2022).
"Jika Rusia menginvasi (Ukraina) tidak akan ada lagi Nord Stream 2," kata Biden dalam konferensi pers bersama dengan Scholz.
"Kami akan mengakhirinya," tambah presiden Amerika itu.
Scholz mengaku Jerman siap untuk bertindak bersama dengan Amerika Serikat.
Ditanya apakah Jerman siap untuk menghentikan pipa, kanselir mengatakan "kami benar-benar bersatu."
"Kami akan melakukan langkah yang sama, dan itu akan sangat, sangat sulit bagi Rusia," kata Scholz kepada wartawan.
Baca juga: Inggris Peringatkan Rusia Jangan Invasi Ukraina: Kami Sudah Siapkan Sanksi