Smith merupakan seorang pekerja sanitasi kota yang mengaku telah mengambil cuti yang tidak dibayar sejak Januari 2022, saat permohonannya untuk tidak mendapatkan vaksinasi karena alasan pengecualian agama ditolak.
"Tidak ada yang harus dipaksa untuk divaksinasi demi mata pencaharian mereka, anda harus punya pilihan," tegas Smith.
Baca juga: Menkes Ingatkan Kota Bekasi Harus Hati-hati, Perang Lawan Omicron Pakai Masker dan Cepat Vaksin
Baca juga: Tak Mau Divaksin Covid-19, Ayah di Kanada Kehilangan Hak Asuh Ketiga Anaknya
Sementara itu, seorang pekerja berusia 51 tahun bernama Orline Borno tampak memegang papan bertuliskan 'Kehidupan yang Tidak Divaksinasi Itu Penting'.
Sebagai seorang guru yang mengabdi selama 26 tahun di Departemen Pendidikan, Borno mengaku telah mengambil cuti yang tidak dibayar sejak pengajuan alasan pengecualian agamanya ditolak pada Oktober 2021.
"Itu penghinaan, tidak ada proses hukum, tidak ada pilihan, itu dipaksakan," jelas Borno.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang yang divaksinasi secara lengkap 14 kali lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena infeksi Covid-19 dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.
Sumber: https://www.google.com/amp/s/nypost.com/2022/02/07/nyc-workers-protest-expected-firings-over-vaccine-mandate/amp/