Risiko terhadap masyarakat umum tetap sangat rendah, ujar UKHSA.
"UKHSA dan NHS memiliki prosedur pengendalian infeksi yang mapan dan kuat untuk menangani kasus penyakit menular impor dan ini akan diperkuat," kata Dr Susan Hopkins, kepala penasihat medis di UKHSA.
Sejak 1980, ada delapan kasus demam Lassa yang dilaporkan di Inggris, dua kasus terakhir terjadi pada 2009.
Demam Lassa
Demam Lassa adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Lassa.
Virus ini biasanya menginfeksi orang melalui paparan makanan atau barang-barang rumah tangga yang telah terkontaminasi dengan urin atau kotoran dari tikus yang terinfeksi.
Virus ini juga dapat menyebar melalui cairan tubuh yang terinfeksi.
Orang yang tinggal di daerah Afrika barat dengan populasi tikus yang tinggi paling berisiko terkena demam Lassa, kata UKHSA.
"Kasus yang terjadi di tempat lain hampir semua terjadi pada orang yang bekerja di daerah endemik atau dalam pekerjaan berisiko tinggi seperti pekerja medis atau pekerja bantuan lainnya," tambahnya.
Kebanyakan orang dengan demam Lassa akan sembuh total.
Hanya 1 persen dari semua infeksi yang menyebabkan kematian.
Namun, penyakit parah dapat terjadi pada beberapa individu.
Penyakit yang parah dapat mempengaruhi banyak organ dalam tubuh dan dapat disertai dengan penggumpalan darah atau pendarahan.
Dr Melanie Saville, seorang ahli vaksin di Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, mengatakan kasus demam Lassa di Inggris adalah "pengingat nyata dari dunia yang saling terhubung dan kebutuhan untuk terus berinvestasi dalam upaya kesiapsiagaan dan respons terhadap wabah".